Perkembangan Janin
Panjang janin di kehamilan minggu ke-25 dari puncak kepala hingga bokong kira-kira 24 cm. Bila diukur dari kepala hingga kaki yang diluruskan sekitar 34-38 cm. Berat janin kurang lebih 1 kg.
Perkembangan cukup pesat dialami otak bagian depan yang berada di belakang dahi. Alhasil, terjadi keseimbangan perkembangan struktur-struktur lain di otak yang telah berkembang lebih dulu. Bagian otak yang pertama kali aktif adalah bagian yang memproses informasi visual dan auditif. Dengan kata lain, indra penglihatan dan pendengaran yang pertama kali berfungsi dibandingkan indra-indra lain. Saat lahir kemungkinan bayi sudah bisa mengenali suara ibu dan ayahnya yang sering didengarkan ketika ia masih di dalam rahim.
Perkembangan lain yang juga penting adalah terbukanya kelopak mata janin di kehamilan minggu ke-25. Kelopak mata yang sebelumnya menyatu, kini sesekali sudah bisa terbuka. Di minggu ini, retina yang letaknya di belakang mata mulai terbentuk. Retina berfungsi menangkap cahaya yang masuk ke mata dan dilanjutkan oleh saraf menuju otak untuk diproses lebih lanjut.
Kemampuan Janin:
Pendengaran janin di kehamilan minggu ke-25 makin sempurna sejalan makin sempurnanya hubungan saraf antara telinga dan bagian auditif di otak. Janin di kehamilan minggu ke-25 kini lebih banyak mendengar berbagai suara dibanding sebelumnya. Namun suara-suara itu tetap saja belum bisa ditangkap dengan baik. Ini karena lubang telinganya masih tertutup lapisan Vernix Caseosa yang menyelubungi seluruh permukaan kulitnya.
Kondisi Calon Ibu:
Rahim ibu kira-kira 7 cm di atas pusar atau sekitar 27 cm dari simfisis pubis (tulang kemaluan). Gerakan janin di kehamilan minggu ke-25 yang makin kuat dan keras membuat ibu merasa. Pada saat bersamaan, rahim menjadi makin besar dan memberi tekanan yang lebih besar pada semua organ. Pada kehamilan yang makin besar terjadi penekanan terhadap usus kecil, kandung kemih dan rektum. Sebagai antisipasi, hendaknya ibu banyak berbaring miring dan beristirahat. Misal, bila ibu merasa tulang rusuk kanan tertekan, berbaringlah miring ke arah kiri. Upaya ini diharapkan dapat membantu mengangkat tekanan dari bagian yang terasa sakit atau nyeri itu. Namun bila tekanan tersebut terasa sangat hebat dan benar-benar sakit, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Catatan:
Lakukan Relaksi
Rahim yang makin membesar membuat ibu mengalami perasaan tidak nyaman yang terjadi berkesinambungan. Semisal nyeri di bagian bawah tulang rusuk dan perut bagian bawah, kekakuan otot-otot dan pegal-pegal, gerakan/aktivitas ibu jadi terhambat, dan lainnya. Untuk mengurangi perasaan tak nyaman ini, lakukanlah relaksasi dengan cara mengatur napas. Ambil posisi yang paling nyaman dengan mencoba sesantai mungkin, bisa dalam posisi duduk atau berbaring sambil memejamkan mata. Relaksasikan otot-otot seluruh tubuh, dari otot kaki, pinggang, punggung, leher, hingga wajah.
Bernapaslah lewat hidung, tarik dan embuskan perlahan-lahan. Ulangi selama 10 sampai 20 menit atau sampai Anda merasa nyaman. Sambil melakukannya, tekan perut ke arah luar. Hitunglah sampai empat. Biarkan otot pundak dan leher Anda relaks. Lalu, keluarkan napas perlahan-lahan dan tenang.
Perbedaan Anak Aktif dan Hiperaktif, Kenali dan Awasi Agar Tidak Disalahartikan
KOMENTAR