Perkembangan Janin:
Panjang janin mencapai 14-16 cm dan berat sekitar 255-300 gram.
Minggu ini merupakan saat penting dalam perkembangan sensoris atau pengindraan, yaitu indra perasa, penglihatan, pendengaran, penciuman, dan perabaan. Sel-sel saraf yang berhubungan dengan alat-alat indra mulai berkembang. Begitu pun yang berperan dalam perkembangan memori dan fungsi berpikir terus meningkat.
Di kepala janin mulai tumbuh rambut permanen, bukan lagi lanugo. Sementara kulit janin makin menebal, ada lapisan epidermis (di permukaan) dan dermis (bagian dalam). Kulit janin diliputi vernix casseosa, yaitu lapisan yang sifatnya seperti pelumas, berfungsi melindungi kulit dan memudahkan proses persalinan nantinya lantaran badan janin jadi “licin”.
Pada janin berjenis kelamin perempuan, diperkirakan sudah memiliki enam juta sel telur dalam indung telurnya (ovarium). Akan tetapi, begitu dilahirkan jumlahnya berkurang menjadi sekitar satu juta sel telur. Rahim pun sudah terbentuk, namun bagian kanal vagina masih terus berproses.
Catatan:
Pada minggu ke-18 sampai 20, biasanya dilakukan pemeriksaaan USG untuk melihat ada-tidak kecacatan bawaan mayor, semisal kelainan jantung (fetal cardiology), dan seberapa berat kecacatan yang dialami. Kadang, pemeriksaan USG 3D atau 4D diperlukan untuk mendapatkan hasil lebih akurat.
Kemampuan Janin:
Mulai minggu ini, janin bisa merasakan apa yang dialami bundanya. Rasa senang, stres, dan sedih yang dialami sang bunda akan dirasakan pula oleh janinnya. Karena itu, jagalah selalu mood ibu. Jangan sampai si jabang bayi jadi stres gara-gara ibunya sering cemas.
Perubahan Pada Calon Ibu:
Mulai minggu ini, calon ibu yang baru pertama kali hamil akan merasakan gerakan janinnya. Terasanya gerakan janin dipengaruhi air ketuban, dinding rahim, dinding perut ibu, dan jaringan saraf ibu. Karena itu, bila ibu hamil memiliki jumlah ketuban superbanyak dan timbunan lemaknya pun tebal di perut alias kegemukan, maka kurang bisa merasakan gerakan janin. Calon ibu yang memiliki bobot berlebih, umumnya baru akan merasakan gerakan janin di usia kehamilaan 20-22 minggu.
Keluhan Yang Dialami Calon Ibu:
Pertumbuhan rahim ke depan akan mengubah pusat gaya tarik bumi yang mengalami pergeseran ke anggota gerak bawah. Keseimbangan ibu pun terganggu. Itulah mengapa, ibu sering mengalami keluhan sakit punggung dan keluhan makin parah bila kenaikan BB tak terkendali.
Berbaring miring ke kiri, hindari berdiri terlalu lama, dan tidak mengangkat beban berat dapat menghindarkan Anda dari keluhan ini. Begitu pun dengan sikap tubuh yang benar saat hendak mengambil/mengangkat beban (ringan) dari tempat rendah/lantai, yakni bukan dengan membungkuk, melainkan turunkan badan dan berjongkok atau kedua lutut ditekuk. Saat hendak berdiri kembali, sebelah tangan berpegangan/bertumpu dan kaki mendorong tubuh untuk ke posisi berdiri. Dengan begitu, beban tidak terlalu membebani punggung, melainkan dialihkan ke otot-otot tangan dan kaki.
Waspadai Varises
Bercak gelap atau biru keunguan yang umumnya muncul di betis ini, selain disebabkan perubahan hormonal, juga lantaran rahim yang semakin membesar sehingga menekan sejumlah pembuluh darah balik di sekitar perut. Kondisi varises makin memburuk bila ibu sering berdiri lama.
Jadi, usahakan tak berdiri berlama-lama serta memperbanyak berbaring dengan posisi miring, bisa juga beristirahat sambil mengangkat kaki. Ketika duduk, upayakan tidak menyilangkan kaki karena bisa “memotong” peredaran darah. Gunakan alas kaki atau sepatu yang datar, dan hindari juga pakaian ketat yang dapat mengganggu kelancaran sirkulasi darah.
Varises juga bisa terjadi di anus (lebih dikenal dengan wasir/ambeien) dan vagina (jalan lahir). Ini bisa berbahaya jika varisesnya besar-besar karena berisiko perdarahan sewaktu bersalin. Segera konsultasikan dengan dokter Anda begitu tampak tanda-tanda kemunculan varises.
Perbedaan Anak Aktif dan Hiperaktif, Kenali dan Awasi Agar Tidak Disalahartikan
KOMENTAR