Perkembangan Janin:
Panjang janin dari ujung kepala hingga bokongnya mencapai 10,8-11,6 cm, sementara bobotnya sekitar 80 g. Pembentukkan tulang-tulang leher terus berlanjut menuju tahap sempurna, sehingga leher dapat sepenuhnya menyangga kepala janin. Posisi kepala sudah relatif tegak. Begitu pun tulang punggung dan otot-otot bagian tubuh terus berproses dan tumbuh makin kuat sehingga tubuh menjadi tegak.
Di sisi lain, setahap demi setahap bagian tubuhnya terus berkembang. Tangan dan kaki janin sudah lengkap. Tampak tungkai kaki tumbuh lebih panjang daripada tangan. Persendian-persendian sudah bekerja dan dapat digerakkan. Perkembangan dan pertumbuhan kuku pada jari-jari kaki juga terus berproses. Kuku tumbuh dari bagian pangkal kuku yang letaknya tersembunyi di bawah kulit.
Kemampuan Janin:
Karena sistem saraf janin mulai berfungsi, maka stimulasi dari otak sudah direspons oleh otot-otot sehingga janin bisa mengoordinasikan gerakan-gerakan. Janin makin aktif bergerak; dia menendang-nendang bahkan melakukan aksi berputar-putar atau jungkir-balik. Aktivitas gerakan tangan dan kaki ini dapat dilihat melalui pemeriksaan USG.
Perubahan Pada Calon Ibu:
Seiring pertumbuhan dan perkembangan janin, rahim pun terus membesar. Berat rahim diperkirakan mencapai 250 g. Letak rahim sekitar 7,6 cm di bawah pusar. Anda dapat merabanya dengan mudah. Sedangkan untuk gerakan janin, umumnya belum dirasakan oleh calon ibu. Biasanya gerakan janin baru dirasakan di umur kehamilan 16-20 minggu, tetapi kebanyakan di umur 18 minggu.
Keluhan Yang Dialami Calon Ibu:
Umumnya, mual-muntah berkurang bahkan berhenti di trimester 2, tapi banyak pula ibu yang masih merasakannya. Kebanyakan penyebabnya adalah masalah psikologis. Berusaha makan teratur, memperbanyak makan buah dan sayur, pantang makanan berlemak atau gorengan, serta selalu berpikir positif sangatlah membantu. Beberapa calon ibu kadang memerlukan obat-obatan untuk mengatasi mual-muntahnya. Tapi membeli obat antimual sembarang sangat berbahaya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Beberapa ibu hamil juga sulit menemukan posisi tidur yang tepat. Hindari posisi tidur telentang karena menyebabkan rahim yang mulai berat menindih pembuluh darah penting (pembuluh balik besar dari organ-organ bawah dan kaki), yang berada di dinding perut belakang. Akibatnya, darah yang masuk kembali ke jantung berkurang, sehingga volume curah jantung berkurang. Otomatis suplai oksigen ke otak ibu dan ke janin berkurang pula. Ini dapat berakibat fatal bagi ibu dan janin.
Tidur dengan posisi tengkurap juga tak disarankan, karena dapat menyebabkan tekanan pada rahim sehingga ibu takkan nyaman. Yang terbaik adalah tidur menyamping. Letakkan bantal di belakang tubuh sehingga ketika secara spontan berubah posisi, tidak akan langsung telentang. Letakkan pula bantal di antara kedua tungkai agar tidur terasa nyaman.
Catatan:
DETEKSI KECACATAN LEWAT PEMERIKSAAN USG
Pemeriksaan USG dilakukan pada minggu 11-14 untuk mendeteksi apakah janin berisiko terkena sndroma Down, dengan cara mengukur ketebalan tengkuk janin. Teknologi terkini USG memungkinkan kita melihat janin secara lebih detail dan jelas. Namun sebenarnya, dengan USG 2D saja sudah cukup untuk mendeteksi kecacatan janin hingga 80%. Teknologi 3 dan 4D hanyalah sebagai pelengkap apabila janin dicurigai memiliki kelainan bawaan minor seperti bibir sumbing, kelainan pada jantung, kelainan jemari (jari dempet), dan lainnya.
Perbedaan Anak Aktif dan Hiperaktif, Kenali dan Awasi Agar Tidak Disalahartikan
KOMENTAR