Perkembangan Janin:
Panjang janin dari puncak kepala sampai bokong sekitar 9,3--11,4 cm dengan berat 50 gram. Dibanding bagian tubuh lainnya, pertumbuhan kepala mengalami perlambatan. Hingga di akhir kehamilan, perbandingan ukuran kepala dengan tubuh akan tampak proporsional.
Leher dengan otot-ototnya sudah cukup kuat untuk menyangga kepala. Sementara lanugo atau rambut-rambut halus mulai menutupi seluruh bagian tubuh janin. Kulit tubuhnya masih sangat tipis, sehingga pembuluh darah bisa terlihat jelas dari luar.
Matanya belum berkelopak. Posisi kedua mata yang semula terlihat agak terpisah, kini mendekat satu sama lain. Telinga bagian luarnya sudah menyerupai bentuk telinga normal. Kerangka tubuhnya mulai menyerap kalsium hingga menjadi lebih keras.
Kemampuan Janin:
Janin dapat menggerakkan atau memutar kepalanya. Wajahnya mulai dapat bereaksi, seperti mengerutkan dahi atau tampak cemberut. Dia pun sudah pandai membuka mulut, lalu mengatupkan kembali kedua bibirnya. Selain itu, jari-jemari juga dapat digerakkan sehingga tampak mengepal. Sementara gerakan janin semakin aktif dan lincah.
Perubahan Pada Calon Ibu: BELUM TERLIHAT HAMIL
Gejala-gejala awal kehamilan secara perlahan mulai hilang, sehingga ibu hamil makin mudah melakukan aktivitas sehari-harinya tanpa ada gangguan berarti. Meski perut makin membesar, namun secara sekilas orang belum menduga kalau Anda sedang mengandung bila mengenakan pakaian sehari-hari. Namun bila Anda menggunakan pakaian ketat (pakaian renang), sudah terlihat perut yang membesar. Di minggu ini, Anda dapat meraba rahim dengan meletakkan telapak tangan 10 cm di bawah pusar.
Keluhan Yang Dialami:
Sebagian ibu hamil mulai mengalami kesulitan bernapas, karena diafragma (sekat rongga dada dan perut) terdorong ke atas oleh rahim yang mulai membesar. Paru-paru pun menjadi terdesak dan sulit berkembang penuh, hingga menyebabkan sesak napas. Duduk tegak adalah posisi paling nyaman daripada duduk bersandar atau membungkuk.
Gangguan napas kala hamil juga bisa terjadi karena asma. Carilah posisi tidur yang nyaman agar keluhan ini tidak kelewat menganggu. Misal, menggunakan penopang empuk dengan posisi meninggi saat tidur. Minimal ketinggian penopang 30 derajat. Lakukan juga olahraga untuk mencukupi kadar oksigen dalam darah. Jalan-jalan pagi atau berenang bisa dijadikan pilihan.
Perbedaan Anak Aktif dan Hiperaktif, Kenali dan Awasi Agar Tidak Disalahartikan
KOMENTAR