Bila diperkirakan bayi tak bisa dilahirkan normal, maka kelahirannya harus ditolong dengan operasi sesar.
Ini dia beberapa indikasi yang membuat ibu sebaiknya menjalani operasi sesar:
- Kasus bayi besar.
- Mama dengan panggul sempit.
- Plasenta terletak di bawah dan
menghalangi jalan lahir (plasenta previa totalis) atau malah plasenta terlepas.
- Gangguan presentasi seperti letak lintang atau tali pusat
menumbung/keluar yang bisa menimbulkan kematian pada janin
- Ibu pernah menjalai operasi mioma yang sayatannya sampai ke rongga rahim hingga ditakutkan akan ruptur atau robek, distosia (mengalami kemacetan untuk lahir)
- Ibu dengan penyakit preeklamsia berat dengan perburukan maupun eklamsia yang persalinannya masih lama (lebih dari 6 jam).
- Ibu dengan penyakit jantung berat dimana ibu dilarang mengejan.
Operasi Sesar Diputuskan di Minggu ke-36
Umumnya, di minggu ke-36 ini dokter kandungan akan mendiskusikan kemungkinan persalinan yang akan ibu jalani nanti. Bila memang sejak awal sudah diprediksi harus sesar, memang itulah yang terbaik. Misalnya pada kondisi kehamilan dengan plasenta previa.
Namun ibu yang diperkirakan bisa melahirkan normal pun harus tetap menyiapkan diri untuk kemungkinan sesar karena kondisi-kondisi bayi seperti malpresentasi, malposisi, dan kondisi-kondisi lain yang tak memungkinkan bayi lahirnormal (pervaginam).
Catatan:
SUAMI HARUS SIAP SIAGA
Mulai minggu 36 ini, suami diharapkan siap siaga. Karena, di usia kehamilan yang semakin tua, apa pun bisa terjadi pada ibu hamil. Dari keluhan sakit perut, mulas, perdarahan, kontraksi yang semakin sering, sampai kelahiran di luar jadwal perkiraan dokter. Dengan begitu, bila muncul keluhan pada istri, suami bisa segera melarikannya ke rumah sakit/bersalin.
Selain mempersiapkan segala kebutuhan istri yang akan dibawa ke rumah sakit, suami juga harus mempersiapkan mentalnya supaya lebih kuat lagi. Pasalnya, saat hamil tua, calon ibu kerap mengalami perasaan takut karena membayangkan proses persalinan yang sulit dan kamar operasi, maupun kesehatan bayi yang akan lahir. Belum lagi bila nanti harus menghadapi persalinan berisiko seperti bayi terlilit tali pusat atau persalinan tak bisa berjalan normal, dan sebagainya. Nah, dalam kondisi seperti itu, dukungan suami sangat diperlukan agar istri bisa lebih kuat, nyaman, dan percaya diri menjalani persalinannya.
KOMENTAR