TabloidNakita.com - Pesan yang pasti, ibu hamil yang terlalu kurus, gemuk, atau pendek sebaiknya memeriksakan diri ke pusat kesehatan (baik rumah sakit/puskesmas) yang memiliki fasilitas maksimal dan tenaga medis yang kompeten, bisa bidan ataupun dokter.
Untuk ibu yang memerlukan perhatian khusus, konsultasi dan pemeriksaan lebih disarankan dilakukan dengan dokter kandungan dan beberapa ahli lain sesuai kasus. Walaupun kehamilan dan pertumbuhan janin tidak berkaitan langsung dengan kondisi fisik ibu, akan tetapi bisa saja berpengaruh pada proses persalinan.
Nah, berikut penjelasan lebih lanjut dari Dokter Prima Progestian, SpOG dari RSIA Muhammadiyah Taman Puring dan Brawijaya Women and Children Hospital, Jakarta:
1. Pendek
Di dunia Barat, wanita hamil dengan tinggi < 155 cm sudah termasuk pendek dan akan mendapat perhatian khusus dari tim medis. Sedangkan di Indonesia belum ada konsensus. Namun penelitian yang pernah dilakukan, dokter harus waspada pada wanita dengan tinggi < 140 cm.
Bukan berarti ibu hamil bertubuh pendek tak dapat melahirkan normal. Hanya perlu diantispasi kemungkinan adanya komplikasi saat kehamilan dan persalinan, seperti panggul sempit, pertumbuahan janin terhambat, ketuban pecah, persalinan preterm, persalinan tidak maju, induksi gagal, dan lainnya.
Amat disarankan bagi ibu dengan tinggi < 140 cm untuk memeriksakan kehamilannya secara reguler demi melihat perkembangan janinnya. Saat masuk usia kehamilan 36 minggu, mintalah dokter melakukan penilaian, apakah janin bisa dicoba untuk persalinan normal atau tidak. Bila memang tidak, tentu persalinan dengan cara sesar bisa menjadi alternatif.
2. Obesitas
Risiko obesitas pada ibu hamil adalah hipertensi, preeklamsia, gestasional diabestes, pregestasional diabetes, dan bayi besar/makrosomia. Untuk itu, ibu hamil dengan obesitas sebaiknya berkonsultasi pada ahli gizi terkait perencanaan nutrisi.
Kenaikan berat badan (BB) juga sebaiknya dikontrol, disarankan kenaikannya selama hamil cukup 5,5—10 kg.
3. Kurus
Ibu hamil yang terlalu kurus/underweight dapat mengalami kekurangan gizi, terutama asam folat, zat besi, dan kalsium. Risiko kelainan janin, anemia, berat janin kecil, dan persalinan prematur pun menjadi lebih tinggi. Solusinya, ibu hamil agar meningkatkan asupan makanannya, sehingga kenaikan berat badannya bisa mencapai 14—20 kg.
Enggak bingung kan, bila ibu hamil terlalu gemuk, kurus, atau pendek.
KOMENTAR