Nakita.id - Beberapa balita memiliki kemampuan bicara yang tidak lancar, atau terbata-bata.
Hal ini karena kemampuan komunikasi mereka yang masih berkembang.
Namun, jika anak telah mencapai usia 4-7 tahun, tetapi masih bicara terbata-bata, mengulang, dan lambat, hal tersebut bisa menjadi tanda bahawa anak mengalami stuttering (gagap).
BACA JUGA: Yuk Moms, Atasi dan Kurangi Gagap Pada Anak Dengan Beberapa Hal Ini
Gagap adalah konsisi seseorang yang berbica dengan penggunaan suku kata, kata, dan suara secara berulang-ulang.
Menurut Institut Kesehatan Nasional AS, sekitar 1 dari 20 anak mengalami kegagapan.
Usia anak yang mengalami kegagapan tertinggi antara 1 dan 5 tahun. Gagap juga lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada anak perempuan.
Inilah penyebab gagap pada anak Moms.
1. Riwayat keluarga
Balita yang memiliki anggota keluarga yang gagap, berisiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi ini.
Gen yang berhubungan dengan gagap dapat menula lintas generasi.
BACA JUGA: Pasangan Bahagia Juga Biasa Bertengkar Moms, Pernah Mengalami?
2. Cedera otak
Menderita trauma pada otak dapat menyebabkan gagap, disebut sebagai gagap neurogenik.
3. Guncangan emosional
Syok atau trauma dapat meningkatkan risiko gagap pada balita. Kondisi seperti ini disebut gagap psikogenik.
4. Gangguan neurologis
Masalah pada sistem saraf dapat menyebabkan gagap. Contohnya adalah sindrom Tourette di mana seseorang berulang-ulang melakukan gerakan wajah atau bagian tubuh lain yang tidak disengaja.
Masalah neurologis seperti tumor otak juga bisa menyebabkan gagap.
BACA JUGA: Selain Adara Taista, Deretan Artis Hollywood ini Juga Pernah Berjuang Melawan Kanker Kulit
5. Gangguan bicara lainnya
Gagap sering terjadi bersamaan dengan gangguan bicara dan bahasa lain yang mungkin dimiliki seorang balita. (*)
Source | : | momjunction |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR