Sang ibu pun setelah menikah kerap diajak naik gunung dan hingga saat ini mereka bertiga kerap mendaki gunung, keduanya selalu mendorong Caca untuk terus memperlihatkan kegigihannya saat mendaki gunung.
"Awalnya kekhawatiran itu ada, tapi jika melihat kegigihan dan kemampuannya Caca saat naik gunung, saya dan ayahnya malah bangga," kata Nuni.
Caca mengaku, ketagihan naik gunung tersebut datang setelah pertama kali naik gunung Ciremai, saat itu ia sedang berada di puncak dan melihat hamparan awan dibawahnya. Caca mengaku senang melihat hamparan awan.
Selain itu, ketika turun gunung, Caca paling senang bermain serodotan didampingi ibunya.
"Cape sih (Mendaki) tapi seru bisa lihat awan dan mainnya seru kaya serodotan dan ayunan," katanya sembar tersenyum.
Sang ayah, Asep Rustana, menambahkan, selama sembilan kali naik gunung, Caca belum pernah sakit ataupun cidera, yang paling parah, anak satu-satunya itu hanya muntah akibat terlalu lelah.
Cukup dengan istrahat di tenda dan diberikan obat juga vitamin yang cukup, Caca pun langsung kembali kuat dan mampu melanjutkan perjalanan.
"Malahan, dia tidak pernah sakit, di sekolah, pun, malah hanya Caca yang paling sehat dan belum pernah absen karena sakit," katanya.
Hal itu, Asep Rustana mengatakan, lantaran dirinya yang sudah berpengalaman naik gunung sejak tahun 1999, sehingga mengetahui kondisi anaknya ketika mendaki gunung.
Warga jalan Sukarasa, RT 1/11, Kelurahan Citeureup, Kecatamatan, Cimahi Utara, Kota Cimahi, ini mengatakan, salah satu teknik agar tubuh anaknya itu kuat dengan membiarakan anaknya itu berjalan sendiri saat mendaki.
"Bukan kita tidak sayang sama anak, tapi kalau digendong, tubuhnya tidak akan sehat dan malah membuat kondisi tubuh dia tidak kuat," kata Asep.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Anak 8 Tahun Asal Cimahi Ini Sudah Taklukan 9 Gunung, Salah Satunya Rinjani,
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Tribun Jabar |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR