TabloidNakita.com - Tidak semua wanita cocok dengan alat kontrasepsi pil. Siapa yang tak boleh mengonsumsi pil KB? Beberapa kondisi yang tidak dianjurkan adalah penderita penyumbatan pembuluh darah (trombosis). Dalam situs British Medical Association disebutkan, pil KB yang mengandung drospirenone meningkatkan risiko trombosis vena non-fatal hingga dua sampai tiga kali lipat.
Tromboembolisme vena adalah darah beku yang menyumbat pembuluh vena di paru-paru. Gumpalan darah yang membeku dapat merusak dan memblokir sirkulasi darah dalam tubuh dan berakibat fatal. Meski begitu risiko penyumbatan pembuluh vena di paru ini bisa dikategorikan rendah. Di Amerika, contoh, hanya ditemukan 30,8 kasus penyumbatan dari 100.000 wanita yang menggunakan pil KB drospirenone dibandingkan dengan 12,5 kasus dari kelompok kontrol.
Pil KB juga tidak disarankan bagi ibu yang mengidap gangguan fungsi hati, penyakit darah tinggi, migrain, diabetes melitus, perokok dan wanita yang berusia di atas 35 tahun.
Berikut serba-serbi Pil KB lainnya menurut dr. Wisnu Setyawan Sp.OG.:
* Penggunaan pil Kb relatif mudah, tidak bergantung pada tenaga medis, melainkan “hanya dibutuhkan” kepatuhan pasien untuk meminum obat.
* Harga terjangkau.
* Efek kerja obat segera hilang setelah berhenti minum obat (reversible).
* Dapat mengurangi beberapa keluhan haid (haid yang banyak atau nyeri haid). Ini terkait dengan kandungan hormonal yang terdapat di dalam pil KB membuat lapisan endometrium mengalami penebalan dan peluruhan sesuai dengan siklus 28 hari.
* Pada para pengguna pil KB ditemukan pembelahan mitosis normal di endometrium. Ini berarti pil KB juga ampuh menurunkan risiko kanker endometrium dan tumor ovarium.
* Tidak mengurangi kenyamanan hubungan suami istri.
* Kesuburan segera kembali setelah pemakaian pil dihentikan.
* Dapat dipakai sebagai kontrasepsi emergensi setelah hubungan suami istri yang tidak terlindung.
* Dapat mencegah anemia akibat kekurangan zat besi.
Walau banyak kelebihan, pil KB bukanlah dewa karena alat kontrasepsi ini tetap mempunyai kekurangan, seperti:
* Mual (terutama selama pemakaian 3 bulan pertama).
* Bisa muncul perdarahan di antara masa haid (bercak), terutama bila lupa atau terlambat minum pil.
* Ibu bisa mengalami sakit kepala ringan.
* Ibu bisa mengalami nyeri payudara.
* Kemasan baru selalu harus tersedia setelah pil kemasan sebelumnya habis.
Satu hal yang amat disarankan, sebaiknya ibu berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter kandungan untuk mencari jenis pil KB yang tepat. Jangan sampai salah pilih karena pil KB memiliki spesifikasi masing-masing. Apalagi untuk pengantin baru yang sengaja menunda momongan, pemilihan pil KB yang keliru bisa menurunkan gairah seks penggunanya.
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
KOMENTAR