Nakita.id - Bersikap otoriter hanya membuat Si Kecil patuh karena takut akan hukuman, maka dari itu pola asuh otoriter harus Moms hindari.
Dengan pola asuh demikian, akan membuat tumbuh kembang Si Kecil menjadi tidak optimal sesuai dengan usianya.
Umumnya, Si Kecil yang dibesarkan oleh orangtua yang otoriter cenderung kurang percaya diri karena Si Kecil tidak terbiasa menunjukkan kemampuannya.
Seperti, Si Kecil senantiasa mengandalkan bantuan orang lain saat memecahkan masalah, lalu Si Kecil akan mudah menyerang dan frustasi kala menemui kesulitan dan hambatan.
BACA JUGA: Anak Jadi Lebih Mandiri dengan Pola Asuh Demokratis, Ini Caranya
Kemungkinan lainnya, Si Kecil menjadi pribadi yang perfeksionis dan takut gagal, serta akan tumbuh menjadi pribadi yang pasif dan serba takut.
Pola asuh otoriter memang sangat tidak dianjurkan, maka dari itu mulai saat ini Moms harus mulai berhenti bersikap otoriter terhadap Si Kecil.
Nah, apabila Moms masih bingung dengan bagaimana contoh pola asuh otoriter itu, menurut buku Nakita tedapat 4 ciri-ciri pola asuh otoriter.
Apa sajakah itu?
BACA JUGA: Ikut Rayakan Ulang Tahun Ahmad Dhani, Ashanty Bocorkan Bentuk Dapur Mulan
1.Komunikasi yang Bersifat Satu Arah
Orangtua tipe ini tidak memerlukan umpan balik dari Si Kecil untuk mengerti mengenai Si Kecil, jadi Si Kecil tidak memiliki kebebasan untuk mengeluarkan pendapat maupun menentukan pilihan.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR