"Saya dan Harry ingin cepat-cepat mengakhiri pembicaran, cepat-cepat mengatakan sampai nanti ... andai saja kami tahu apa yang akan terjadi (saya tentu ingin berlama-lama berbicara dengan Diana)," ungkap William.
Ia mengatakan masih mengingat apa yang disampaikan ibunya namun tak bersedia mengungkapkannya.
"Ia (Diana) berbicara dari Paris, saya tak ingat persis apa yang ia sampaikan, tapi yang saya ingat adalah penyesalan yang mendalam karena pembicaraan tersebut sangat singkat," tambah Pangeran Harry.
Program dokumenter ITV ini juga menampilkan foto-foto William dan Harry bersama ibunya yang tak pernah dipublikasikan.
Pangeran Harry dan Pangeran William tampak melihat album foto pribadi Diana sembari berbicara tentang kenangan masa kecil tentang ibu mereka, juga citra global dan pengaruhnya sebagai juru kampanye bagi tuna wisma, korban AIDS, dan pelarangan ranjau darat.
Pangeran William mengatakan ikut dalam program tersebut awalnya tampak "cukup menakutkan" tetapi menjadi "sebuah proses pemulihan yang baik".
Dia mengatakan, mereka ingin warisan sang ibu tetap hidup dalam pekerjaan kami dan kami merasa ini merupakan sebuah langkah yang pantas untuk dilakukan.
BACA JUGA: Bentuk Dapur Mulan Jadi Sorotan Bandingkan dengan Milik Maia Estianty, Kontras Banget!
Pangeran Harry menyebut ibunya memiliki selera humor, "Ibu kami seorang yang benar-benar seperti anak-anak."
"Ketika semua orang mengatakan kepada saya 'jadi dia sangat menyenangkan, beri kami contoh' yang dapat saya dengar di kepala saya adalah tawanya," tambah Harry.
Dia menambahkan, "Salah satu mottonya yang disampaikan pada saya, Anda tahu, 'Anda dapat menjadi sebandel yang Anda mau, asal jangan ketahuan'."
"Dia merupakan orangtua yang paling badung. Dia dapat saja datang dan menonton kami menonton sepak bola, dan Anda tahu, menyelundupkan permen ke dalam kaos kaki kami," kenang Harry.
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR