TabloidNakita.com - Di antara penyebab dehidrasi pada bayi, ada 3 yang dominan, berikut penjelasannya:
1. Dehidrasi pada bayi karena Diare atau muntaber
Hingga kini, diare merupakan penyebab kematian nomor satu pada bayi, sekaligus menyebabkan dehidrasi pada bayi. Penyakit diare dapat menginfeksi bayi dengan gejala mual, muntah, dan BAB berulang. Keadaan ini menjadi semakin parah karena pada saat diare, nafsu makan dan minum bayi jauh menurun. Ditambah lagi, diare pada bayi biasanya berlangsung hingga berhari-hari, sehingga perbandingan cairan yang masuk dan keluar tidak seimbang. Hilangnya sejumlah mineral penting, seperti sodium, potasium, dan klorida inilah yang menambah risiko dehidrasi.
Diare sendiri umumnya disebabkan asupan makanan yang terkontaminasi bibit penyakit ataupun racun. Diare akibat makanan yang terkena kuman biasanya menimbulkan gejala bayi sering pup kemudian muntah. Sebaliknya, diare karena keracunan gejala utamanya muntah baru diikuti diare.
2. Dehidrasi pada bayi karena Pneumonia
Pneumonia (radang paru-paru) bisa menyebabkan dehidrasi karena membuat bayi mengalami demam tinggi disertai napas terengah-engah. Hal ini akan membuat cairan, berupa uap air, yang keluar dari paru-paru juga meningkat. Gejala pneumonia biasanya didahului gejala selesma berupa demam yang disertai batuk dan pilek, sakit kepala, dan hilang nafsu makan. Kondisi ini dapat menyebabkan dehidrasi. Pada perkembangan selanjutnya, akan timbul 2 gejala penting pneumonia, yaitu napas cepat dan sesak napas. Jika tanda-tanda ini timbul, segera hubungi dokter.
3. Dehidrasi pada bayi karena kurang makan dan minum
Kasus penyebab dehidrasi ini jarang terjadi. Sebab, kalau lapar atau haus umumnya bayi akan menangis minta makan atau minum. Namun mungkin saja bayi yang sedang sakit, terutama bila disertai demam dan mual, kehilangan nafsu makan dan minum. Bila asupan makan dan minum bayi sangat kurang selama 3-5 hari misalnya, dehidrasi bisa terjadi.
BAHAYA DEHIDRASI PADA BAYI
Dari pemaparan di atas, kita sudah bisa melihat jika infeksi virus atau bakteri merupakan keadaan yang paling sering menyebabkan seorang bayi mengalami dehidrasi. Selain itu, infeksi parasit tertentu juga dapat menyebabkan terjadinya diare, dan selanjutnya dehidrasi pada bayi. Bayi dengan kondisi khusus, misalnya menderita diabetes melitus yang belum terkontrol atau diabetes insipidus, juga dapat mengalami dehidrasi karena frekuensi buang air kecil yang kerap. Dehidrasi pada bayi pun terjadi.
Di samping itu, keadaan cuaca yang panas, yang menyebabkan seorang bayi berkeringat secara berlebihan tanpa diimbangi oleh asupan cairan/minum yang cukup juga dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi pada bayi.
Satu hal yang harus kita pahami bersama, bayi yang mengalami dehidrasi, dapat mengalami berbagai kerusakan organ tubuh, juga syok, bahkan kematian. Mengapa bisa begitu? Ya karena hilangnya cairan dari dalam tubuh. Padahal sekitar 70% tubuh manusia berisi cairan yang bermanfaat bagi kelancaran aliran darah.
Jadi bila cairan itu berkurang maka aliran darah ke seluruh tubuh akan terganggu. Padahal fungsi utama darah membawa oksigen dan bahan makanan ke seluruh tubuh, terutama ke otak dan paru-paru sebagai organ pengatur metabolisme tubuh. Yuk, cegah dehidrasi pada bayi.
Nara sumber: Dr. Elina Waiman, Sp.A
RS Awal Bros Tangerang
KOMENTAR