Nah, agar anak bisa mandiri, orangtua perlu melatihnya dalam beberapa hal berikut:
• Minta anak bangun sendiri dengan tidak rewel, tak perlu digendong seperti bayi.
• Ajari anak membereskan tempat tidur semampunya, paling tidak melipat selimutnya dan menata/menaruh bantal guling sebisanya.
• Selanjutnya ke toilet untuk mandi sendiri. Pada tahap awal, orangtua memerhatikan bagaimana anak mandi dan berikan bimbingan bagaimana cara menyabuni, dimulai anggota tubuh yang mana, dan seterusnya. Jika bagian punggung agak sulit dijangkau tangannya, jangan langsung dibantu disabuni, toh sekarang ini ada peralatan mandi yang familiar digunakan anak. Begitu juga ajari anak mengeramasi rambutnya sendiri.
• Usai mandi, ajari anak melap tubuhnya dengan handuk, lalu memakai seragam sekolah, baik celana/rok, baju, maupun dasi. Begitu pun menyisir/merapikan rambut.
• Berikutnya, sarapan. Sebaiknya tidak langsung tersaji, tetapi ajari anak mengambil sendiri nasi dan lauk pauk, juga air minumnya sehingga ia mengetahui seberapa banyak porsinya. Usai sarapan, minta ia merapikan dan meletakkan piring makannya di tempat cucian piring.
• Setelah itu, sikat gigi, memakai kaus kaki, dan bersepatu. Semua itu bisa dilakukan sendiri. Pada tahap awal, orangtua dapat mendampingi untuk memandu.
• Kini si kecil siap berangkat sekolah. Biarkan ia membawa tasnya sendiri. Sediakan wadah bekal minum dan kue/makanan yang mudah dibuka-tutup oleh anak. Hindari membelikan peralatan yang tak ramah anak. Alih-alih belajar mandiri, anak malah akan cari pertolongan pada guru. Begitu juga dengan tas sekolah dan perlengkapan lainnya, belikan yang mudah dipergunakan oleh anak.
• Pulang sekolah, ritual yang dapat dilakukan anak ialah buka sepatu, kaus kaki, dan seragam, lalu ganti baju, dan menaruh tas di kamarnya. Ia tentu sudah bisa memilih mana baju untuk di rumah dan mana baju untuk bepergian.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
KOMENTAR