Ada permainan mencari perbedaan dua gambar serupa, menyusun potongan-potongan gambar, mencocokkan gambar, atau mencari pasangan gambar. Aneka permainan itu ternyata sangat bermanfaat untuk melatih ketelitian, kecermatan, dan logika berpikir.
Meskipun bentuknya sama, permainan gambar untuk anak 3-4 tahun dan 4-5 tahun umumnya dibedakan menjadi gambar sederhana dan gambar yang cukup rumit. Ini karena anak usia 3-4 tahun memiliki kemampuan dan kebutuhan yang berbeda dengan anak usia 4-5 tahun. Dengan memberikan permainan yang sesuai kemampuan dan kebutuhannya, anak akan tertantang dan semakin terampil mengerjakannya.
Berikut aneka manfaat dan rambu-rambu yang harus diperhatikan orangtua. Selamat bermain bersama si prasekolah!
MENGURUTKAN GAMBAR
Tersedia beberapa keping gambar yang merupakan potongan-potongan acak dari sebuah cerita. Anak diminta mengurutkannya menjadi sebuah cerita berdasarkan tahapan sebab akibat, proses kegiatan/kejadian, atau mengulang urutan gambar yang ada. Untuk anak prasekolah, cerita biasanya diangkat dari hal atau aktivitas sehari-hari yang sudah dipahami dan sering dilakukan.
Manfaat:
1. Mengembangkan kemampuan logika berpikir anak berdasarkan hubungan peristiwa atau sebab akibat. Contoh, supaya terlihat rapi dan bersih di sekolah, maka setelah bangun tidur di pagi hari si tokoh cerita harus mandi terlebih dahulu, memakai baju yang bersih, merapikan rambut, lalu memakai sepatu sebelum berangkat ke sekolah.
2. Mengembangkan kemampuan berbahasa dan menambah kosakata melalui proses merangkai cerita.
3. Memahami urutan. Anak jadi tahu, tahapan mana yang harus didahulukan, mana awal, mana akhir.
4. Mengasah daya ingat. Bila gambar itu menyangkut aktivitas yang biasa atau pernah dilakukannya.
5. Media untuk menyampaikan pengetahuan atau pesan moral. Menjaga kebersihan rumah bisa saja diajarkan melalui rangkaian gambar cara membuang sampah yang baik dan benar.
Rambu-rambu:
l Untuk anak 3-4 tahun, gunakan 3-4 keping gambar.
l Untuk anak 4–5 tahun, gunakan 6–8 keping gambar, maksimal 10 potongan gambar. Tema cerita lebih bervariasi, tak terbatas pada aktivitas sehari-hari, tapi juga dapat dikembangkan ke topik-topik lain yang bersifat fiktif, moral, atau ilmiah.
l Boleh jadi, tiap anak memiliki rutinitas berbeda. Ada anak yang begitu bangun tidur langsung berdoa, selanjutnya baru memulai aktivitas lainnya. Ada pula yang terbiasa mandi dulu, baru melakukan aktivitas lainnya. Jadi, biarkan anak berkreasi mengurutkan gambar sesuai dengan aktivitas yang memang dilakukannya sehari-hari.
l Jika urutan gambar yang disusun anak dirasa tidak lazim, tak perlu menyalahkannya. Gali pendapat anak, siapa tahu ia memiliki pendapat berbeda dan alasan khusus yang menujukkan imajinasi dan kreativitasnya.
l Tingkatkan jumlah gambar dan kesulitan bila anak dirasa sudah menguasai model tertentu. Dengan begitu, anak tidak bosan dan terus merasa tertantang untuk mengerjakannya.
Berikan Pengetahuan Mengenai Produksi Pakaian Dalam dengan Cara Edukatif, Rider Resmikan Establishment Underwear Factory di KidZania Jakarta
KOMENTAR