Anak usia prasekolah memang masanya ingin tahu. Apalagi dia mulai mempunyai kesadaran terhadap diri dan lingkungan serta pandangan orang lain seperti apa. Juga rasa independent-nya sudah mulai berkembang. Belum lagi perkembangannya secara motorik fisiknya. Bisa dibilang anak usia ini tak bisa diam seperti bola bekel. Ia bergeraknya cepat sehingga mudah lepas dari pandangan orangtua. Sementara mungkin ia belum menyadari betapa besar bahaya yang mengintai dirinya.
Maka itu sedari dini penting ditanamkan pada anak mengenai kesadaran untuk keselamatan dirinya. Apalagi di tempat-tempat keramaian seperti mal. Ada banyak kemungkinan anak bisa terpisah dari orangtuanya. Belum lagi dengan berbagai kejahatan yang mengintainya. Seperti apa cara membekali anak usia ini mengenai keselamatan diri?
Sesuai dengan perkembangan sosial emosionalnya, anak sudah mengenali diri sendiri, jenis kelamin, dan juga bisa dikenalkan dengan aturan yang berkaitan dengan keselamatan dirinya. Sebetulnya di sekolah pun anak sudah diajarkan dengan cara yang sederhana, yaitu mengenai identitas diri. Misalnya, ditanya siapa namanya, rumah di mana, dia laki-laki atau perempuan, dan sebagainya. Bukankah guru TK di kelas sering bertanya, misal, “Siapa yang namanya Keisya?” Bila anak sudah hapal namanya, ia akan mengangkat tangan begitu mendengar perintah gurunya. Begitupun anak sudah bisa untuk menghapal alamat rumahnya dan ia bisa mengungkapkannya ketika ditanya.
Semakin bertambah usia, selain nama diri, nama orangtua, dan alamat. Anak juga bisa diajarkan untuk menghapal nomor telepon rumah maupun handphone orangtuanya. Semua pembelajaran ini sebetulnya bertujuan untuk membentuk awareness anak mengenai dirinya yang akan bermanfaat pula bagi keselamatan dirinya.
KOMENTAR