Si prasekolah yang terlalu “pasrah” mau disuruh-suruh kakak, menimbulkan serangkaian dampak negatif, karenanya si prasekolah perlu dibantu meningkatkan konsep dirinya dengan tidak mudah begitu saja disuruh-suruh, baik oleh si kakak maupun orang lain. Caranya antara lain:
Katakan padanya bahwa dirinya juga berharga dan perlu membela diri bila diperlakukan berlebihan oleh kakaknya atau bila ada orang lain yang memperlakukan dirinya dengan tidak baik. Salah satu contoh perilaku tidak baik adalah selalu menyuruh meskipun si kakak atau seseorang bisa mengerjakannya sendiri. Karena usia prasekolah masih butuh hal konkret, jelaskan, “Adek, si Mas kan bisa mengambil minum atau mainannya sendiri. Biar saja Mas ambil sendiri.”
Beri penjelasan sesuai pemahamannya mengenai peran-peran dalam keluarga. Seperti apa peran si kakak dan juga dirinya sebagai adik. Dalam relasi kakak-adik tidak ada posisi yang lebih tinggi dan rendah.
Di satu sisi, tekankan bahwa adik tetap perlu menyayangi dan menghormati kakaknya. Hanya saja, adik juga harus berani mengutarakan perasaan dan keinginannya kepada kakak/orang lain yang suka menyuruh-nyuruh. Contohnya, “Kak, aku sedang mewarnai. Kakak, kan, sudah hebat bisa ambil minum sendiri, nanti aku juga ikuti Kakak ya, bisa ambil minum sendiri.”
Berilah contoh dan teladan bagi si kakak dan adik bagaimana menolong dan melayani diri sendiri. Jadi, orangtua pun jangan mudah main suruh orang lain. Bagaimana cara orangtua berinteraksi di lingkungannya ini akan dicontoh oleh si kakak dan adik.
Berikan tugas dan tanggung jawab sederhana pada si kakak dan si adik. Dengan begitu, masing-masing tahu posisinya sederajat dengan hak dan kewajiban yang sama, tanpa ada yang merasa lebih berkuasa satu atas lainnya untuk bisa bersikap menyuruh-nyuruh. Contoh, si kakak dan adik diberi tugas sama yaitu membereskan mainannya sehabis main. Dengan demikian tidak ada lagi yang saling menyuruh.
Khusus untuk si kakak, orangtua dapat menjelaskan bahwa tugasnya adalah menjaga adiknya yang lebih kecil. Ia tidak boleh berbuat seenaknya pada adik karena sikapnya yang sering menyuruh tersebut dapat menyakiti perasaan si adik. Ajarkan bagaimana ia bisa berempati dengan mencontohkan bagaimana dirinya bila berada pada posisi adiknya.
KOMENTAR