Nakita.id - Bersyukurlah jika punya anak aktif bermain karena hampir semua permainan meningkatkan daya pikir anak. Banyak ahli mengatakan, seharusnya sejak dilahirkan ke dunia, manusia langsung dirangsang dengan kegiatan-kegiatan aktif yang membuat otaknya bekerja. Tentu saja kegiatannya harus sesuai dengan perkembangan fisik anak. Pilihkan kegiatan fisik yang aktif agar seluruh bagian tubuh anak mendapat rangsangan.
Anak usia prasekolah cenderung bermain bersama teman dengan melibatkan kontak fisik, alat, atau melakukan permainan kata-kata. Semua itu bisa merangsang terbentuknya koneksi antarsel otak yang setiap kali menemukan situasi baru akan membuat sambungan-sambungan. Ketika hal-hal tersebut diulang-ulang maka terjadi penguatan terhadap koneksi tersebut. Dalam permainan selalu ada yang baru, karena anak terpacu membuat strategi untuk menguasai permainan dengan lebih baik atau memenangi permainan jika bentuknya adalah permainan kompetitif.
Ibu juga perlu membiarkan anak bereksplorasi sendiri di waktu-waktu tertentu. Mengapa? Karena sebetulnya orangtua cenderung mengatur anak supaya melakukan ini dan itu. Padahal anak mungkin memikirkan hal yang berbeda dari orang dewasa. Contohnya, ada anak usia 3 tahun yang membalikkan mobil-mobilannya hanya untuk melihat bagaimana rodanya berputar. Sedangkan, orangtua mungkin mengajaknya untuk adu balap mobil seperti pada mobil sesungguhnya. Nah, enggak nyambung kan? Oleh karenanya, bijaklah menempatkan diri di hadapan anak.
Di bawah ini beberapa contoh permainan yang direkomendasikan untuk meningkatkan inteligensi si prasekolah:
- Semua jenis permainan yang melibatkan kegiatan menangkap, menggelindingkan, menendang, berlari, dan melompat. Permainan seperti ini akan merangsang perkembangan motorik anak. Hal ini penting karena aktivitas fisik juga memengaruhi perkembangan otak.
-Permainan balok-balok, memasang, menyusun, dan mengurai. Permainan ini memberi kesempatan bagi anak untuk berinteraksi dengan penciptaan sesuatu yang baru. Dengan permainan seperti ini, akan membuat sinap-sinap sel saraf anak di otak saling terkoneksi. Semakin banyak koneksi yang dibangun, kreativitasnya akan semakin meningkat pula.
-Permainan kata-kata: Seperti nyanyian “Sedang apa….sedang apa...sekarang…..sekarang sedang bermain……..,” dan seterusnya, memberikan kesempatan anak untuk memperluas kosa kata. Begitu juga dengan permainan tebak-tebakan. Seperti menyebutkan ciri-ciri binatang, “Binatang apa yang mempunyai taring, berbulu, mempunyai kuku tajam, dan seperti kucing raksasa?” Biarkan anak atau temannya menebak nama binatang tersebut, “Singa…Harimau….Macan….” misalnya. Hal ini baik untuk meningkatkan wawasan, selain memperkaya kosa katanya.
-Games komputer juga bisa merangsang pertumbuhan koneksi antara sel otak. Pada games komputer biasanya terdapat tingkatan (level). Ketika si anak menyelesaikan sebuah tingkat, maka ia akan menuju tingkat berikutnya yang lebih rumit. Pada tingkat yang lebih tinggi itu terdapat sesuatu yang baru. Pada saat inilah terjadi koneksi baru antar sel otak. Karena anak akan berusaha mencari strategi untuk menguasai permainan dan naik ke tingkat selanjutnya. Meski begitu harus diingat, batasi dan imbangi aktivitas bermain komputer dengan permainan fisik lainnya. Sebab, terlalu banyak bermain game komputer juga tidak baik.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
KOMENTAR