Nakita.id - Sebagai pewaris tahta kerajaan Inggris, kehidupan pribadi Pangeran Charles selalu dikulik media sejak kelahirannya.
Termasuk kehidupan asmara pria bergelar Prince of Wales ini.
Publik dunia seakan telah mengetahui kisah cinta antara Pangeran Charles, Putri Diana dan juga Camilla.
BACA JUGA: Unggah Foto Saat Usia 19 Tahun, Wajah Nafa Urbach Mirip Orang India
Banyak yang mengira jika Camilla adalah cinta pertama pangeran Charles yang sulit dilupakan meski telah menikah dengan Diana.
Namun, ternyata cinta pertama Pangeran Charles bukanlah Camilla!
Dilansir dari dailystar.co.uk, Pangeran Charles pertama kali jatuh cinta pada putri dari Duta Besar Chili di Inggris.
Wanita tersebut bernama Lucia Santa Cruz.
Lucia terkenal di media karena parasnya yang sangat cantik bak bintang film.
Pangeran Charles sempat terlihat bersama dirinya beberapa kali.
Mereka bertemu saat sama-sama belajar di Universitas Cambridge tahun 1969 karena dikenalkan oleh teman.
Dari sebuah buku autobiografi Pangeran Charles, sang pangeran menyebut jika Lucia adalah cinta pertamanya.
Sayangnya, kerajaan Inggris tidak menyetujui hubungan tersebut.
Apa penyebabnya?
BACA JUGA: Najwa Shihab Foto Bareng Keponakan, Kecantikannya Curi Perhatian
Ternyata karena perbedaan agama.
Lucia beragama Roman Katolik sementara Pangeran Charles harus menikahi seseorang yang Kristen Protestan.
Meski hanya berhubungan di waktu yang singkat, Lucia mengaku dijadikan 'batu loncatan' Charles ke pacar selanjutnya.
Pacar Charles selanjutnya tentu saja Camilla Parker Bowles.
Bahkan, Lucia adalah sosok yang mengenalkan mereka berdua!
Hingga kini, Pangeran Charles dan Lucia Santa Cruz masih berteman.
Bahkan dikabarkan Lucia juga diundang di pernikahannya dengan Camilla pada 2005.
BACA JUGA: Foto Bareng Ayu Ting Ting, Tas Zaskia Gotik Jadi Sorotan, Bisa Buat Beli Rumah+
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Cinta Pertama Pangeran Charles Bukan Camilla, Tapi Wanita Cantik Ini! Nggak Direstui!.
Source | : | Tribun Style |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR