Contoh, “Oh, Kakak kesal karena enggak bisa ambil cokelat di kulkas? Lain kali enggak perlu nangis gitu, bilang saja ke Mama, nanti Mama bantu.”
Pernyataan seperti itu membuat anak belajar mengenali emosinya, dan tahu bahwa ada cara selain menangis untuk meminta sesuatu, yakni dengan jujur mengungkapkan perasaannya/keinginannya.
Reaksi seperti “Kakak kenapa? Cup cup cup… kasihan, sini sama Mama!” kemungkinan akan menjadi stimulus bagi anak untuk kembali bersikap berlebihan.
4. Menjelaskan perilaku negatif
Segera luruskan contoh-contoh negatif yang anak petik dari lingkungannya. “Kakak kalau marah jangan banting mainan ya. Itu enggak baik. Kalau Kakak ingin sesuatu bilang saja baik-baik ke Mama!”
KOMENTAR