Tabloid-Nakita.com - Musim hujan turut serta membawa berbagai penyakit infeksi, termasuk penyakit demam berdarah. Ingat, musim hujan adalah musim dimana nyamuk berkembang biak, sehingga wabah demam berdarah tinggal menunggu waktu. Nah, bagi Mama yang masih bingung dengan penyakit infeksi yang satu ini, yuk simak penjelasan demam berdarah dengan dr. Hendra Irawan Satari, SpA(K), MTropPaed :
Bagaimana Demam Dengue (DD) dapat terjadi?
Demam dengue ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti yeng telah terinfeksi. Nyamuk terinfeksi melalui gigitannya pada orang yang terinfeksi sebelumnya. Gejala pertama timbul hari ke-4 sampai ke-7 setelah terinfeksi.
Apa beda DD dengan DBD?
Demam dengue (DD) merupakan penyakit demam akut yang disebabkan virus dengue yang dibawa nyamuk Aedes Aegypti. Jenis penyakit ini dapat dibedakan menjadi 2 tipe yakni DD dan DBD. Bedanya DBD merupakan bentuk yang lebih parah, dimana terjadi perdarahan dan syok yang bisa berujung pada kematian. Gejala perdarahan biasanya terjadi 3-5 hari pasca munculnya demam. Daerah endemik penyakit ini ada di Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika tengah serta selatan.
Pola kejadian DD/DBD saat ini cenderung berubah, apa maksudnya?
Benar. Pola kejadian DD/DBD saat ini cenderung berubah, tidak lagi hanya terjadi pada masa pancaroba atau musim penghujan, namun bisa terjadi sepanjang musim serta memiliki gejala-gejala yang tidak jelas. Indonesia merupakan negara tropis dengan angka kejadian DD/DBD tinggi. DD/DBD menyebar dengan cepat dan menyerang banyak orang. Jutaan orang mengalaminya setiap tahun dan sebagian besar adalah anak-anak.
Bagaimana gejala umum DD?
Gejala DD umumnya muncul pada hari ke-4 sampai ke-7 setelah terinfeksi gigitan nyamuk Aedes aegipty. Gejalanya hilang timbul (biphasic). Berikut di antaranya:
* Demam tinggi mendadak terus-menerus.
* Sakit kepala berat, terutama bagian dahi.
* Sakit di belakang bola mata.
* Nyeri/sakit pada tubuh dan sendi-sendi.
* Mual/muntah.
* Muka kemerahan.
Bagaimana gejala umum DBD dan Dengue Shock Syndrome?
Hampir serupa dengan gejala DD, selain yang sudah disebut di atas ditambah dengan:
* Sakit/nyeri pada ulu hati terus-menerus.
* Perdarahan pada hidung, mulut, gusi atau memar pada kulit.
* Muntah terus-menerus, kadang disertai darah.
* Tinja yang menghitam seperti batu bara.
* Rasa haus berlebihan (kering di mulut).
* Kulit pucat dan dingin.
* Mengantuk terus-menerus hingga penurunan kesadaran.
Gambaran pelana kuda bukan merupakan gejala penting, mengapa?
Gambaran pelana kuda bukan merupakan gejala penting karena yang harus diwaspadai adalah saat turunnya demam, bukan saat demamnya tinggi. Sebab, saat itulah dimungkinkan terjadinya kebocoran plasma dan bisa berakibat syok. Kewaspadaan terjadinya syok ini sangat penting dan harus diantisipasi dini, sebab bila terlambat bisa menyebabkan kematian. Selain itu tanda-tanda nyeri perut dan muntah-muntah juga merupakan tanda penting lainnya.
Menurut kriteria WHO 1997 gejala klinis DBD adalah:
* Demam mendadak 2-7 hari (demam ini harus mendadak tinggi tanpa sebab; jika hanya sebentar hangat, sebentar turun, bisa dipastikan bukan termasuk gejala klinis DBD).
* Terjadi perdarahan.
* Syok.
* Nadi kecil dan cepat dengan tekanan nadi
* Hasil laboratorium menunjukkan: trombositopenia 100.000 dan kadar hemokonsentrasi lebih 20% dari normal.
* Untuk memastikan ada baiknya disertai pemeriksaan serologis IgM dan IgG dengue.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
KOMENTAR