Tabloid-Nakita.com - Mama bangga. Si sulung sering dikira anak Sekolah Dasar (SD). Padahal ia masih duduk di bangku TK. Usianya masih 5 tahun. Postur si gadis cilik ini memang lebih tinggi ketimbang teman sebayanya. Kalau sedang berbaris sebelum masuk kelas, ia paling menjulang.
Yang menarik untuk diketahui, ternyata ada keterkaitan antara tinggi tubuh dan kecerdasan seorang anak. Ada beberapa hasil riset yang menyatakan, anak yang tinggi cenderung lebih cerdas.
Riset dari Princeton University pada 2006, menguak anak-anak yang lebih tinggi memiliki hasil signifikan dalam tes kognitif. Penelitian lain oleh tim dari University of Colorado menyatakan, orang yang pandai cenderung memilih pasangan dengan postur yang tinggi. Pasalnya, tinggi badan dan kecerdasan dinilai sebagai sesuatu yang menarik.
“Pasangan ini pun akhirnya memiliki keturunan dengan tinggi badan di atas rata-rata dan kecerdasan yang tinggi pula,” kata Matthew Keller, sang kepala riset.
Senada dengan riset di atas, Medical News Today mengupas penelitian yang dilakukan University of Colorado Boulder. Dikatakan, orang bertubuh tinggi, sejak dulu dinilai lebih menarik dan memilih orang dengan IQ tinggi untuk dinikahi. Hal ini disebut pleiotropy atau kecenderungan bahwa orang yang memiliki sifat lebih akan memilih menikah dengan orang yang juga memiliki sifat lebih dalam hal lain. Alhasil, keturunan atau anak mereka selain bertubuh tinggi karena faktor genetik juga memiliki IQ yang lebih tinggi.
Riset lain, dari Universitas Bristol, Inggris, menyebutkan, anak yang tinggi memiliki kecerdasan lebih tinggi. Penelitian itu juga mengungkap, hubungan IQ dengan hormon pertumbuhan.
Riset dilakukan terhadap 500 anak usia TK dan SD yang menjalani tes IQ dan diukur level Insulin Growth Factor (IGF) dalam darahnya. Hasilnya, terdapat hubungan antara IQ dan level pertumbuhan hormon, yakni anak yang pertumbuhan hormonnya tinggi memiliki tingkat inteligensi yang lebih baik.
Riset itu menyebut, kadar IGF atau hormon pertumbuhan dipengaruhi berbagai faktor seperti pola makan, genetik, dan psikologis. Faktor ini berperan penting dalam berkembangnya organ-organ fisik dan psikologis anak. Riset tersebut juga menyebut, hal lain yang menyebabkan anak tinggi cenderung lebih pintar adalah faktor nutrisi dan stimulasi.
Narasumber: Prof. Dr. Abdul Razak Thaha, M.Sc., SpGK, Guru Besar Ilmu Gizi Universitas Hassanudin
(Hilman Hilmansyah)
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Dini Felicitas |
Editor | : | Dini |
KOMENTAR