Tabloid-Nakita.com - Ibu hamil pasti selalu berusaha makan dengan sehat. Salah satunya, dengan mengonsumsi banyak buah dan sayuran. Nah, meskipun buah sangat baik dikonsumsi karena mengandung vitamin dan mineral, ibu hamil tak boleh kebanyakan makan buah.
Buah mengandung fruktosa (gula alami dalam buah), dan mengonsumsi makanan tinggi fruktosa ketika hamil ternyata bisa memicu cacat pada plasenta dan membatasi perkembangan janin, demikian menurut para peneliti dari Washington University di St. Louis. Hal ini bisa meningkatkan risiko kesehatan metabolis ketika bayi tumbuh besar.
Dari hasil studi ini, para peneliti mengungkapkan kemungkinan untuk merancang uji skrining sebelum kelahiran, dan rencana perawatan untuk ibu hamil yang memiliki kadar fruktosa tinggi.
"Kita harus makin memahami bagaimana konsumsi fruktosa memengaruhi kesehatan manusia. Studi ini menunjukkan efek negatif dari konsumsi makanan berfruktosa tinggi selama kehamilan," ujar Kelle H. Moley, peneliti senior dari Washington University, seperti ditulisnya dalam jurnal Scientific Reports.
Timnya menguji kaitan antara kadar fruktosa dan kadar asam urat plasenta pada 18 ibu hamil. Ibu-ibu hamil ini tidak memiliki kelainan apa pun yang menyebabkan meningkatnya asam urat. Namun ketika mengonsumsi makanan tinggi fruktosa, kadar asam urat dan trigliserida meningkat. Hal ini ternyata menghambat perkembangan janin dan melebarkan plasenta.
"Janin yang kecil mungkin akan tumbuh lebih besar setelah lahir, tetapi saat tumbuh di kemudian hari mereka mencoba mengkompensasi (pertumbuhan yang terhambat itu) sehingga akhirnya berjuang melawan obesitas dan masalah kesehatan lain," jelas Moley.
Mama sebenarnya tak perlu khawatir dengan konsumsi buah-buahan saat hamil. Namun ingat, ibu hamil harus membatasi konsumsi buah, terutama buah-buahan dengan kadar fruktosa tinggi. Beberapa contoh buah yang fruktosanya tinggi antara lain buah berbiji (mangga, plum), apel dan pir, melon, buah tropis (pisang, jambu biji, buah kiwi), juga buah-buahan yang dikeringkan.
(Dini/InToday)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
KOMENTAR