Tabloid-Nakita.com - Mama tak perlu khawatir ketika si kecil hanya menyusu beberapa menit saja. Selama bayi tumbuh dengan berat badan sesuai tahapan perkembangan per usianya, tidak apa-apa jika si bayi hanya ingin menyusu selama dua menit, misalnya.
Sebaliknya, bila si bayi memiliki berat badan yang kurang dan punya kebiasaan hanya menyusu dalam waktu pendek, pertanda asupan kalori yang dikonsumsi belum mencukupi kebutuhannya. Untuk itu, pantaulah dan perhatikan pola menyusu yang sudah terbentuk.
Perlu Mama ketahui, sebenarnya tidak ada patokan harus berapa lama memberikan ASI kepada bayi, atau berapa kali Mama harus memberikan ASI kepada si kecil. Karena, secara alamiah bayi sebenarnya sudah memiliki frekuensi sendiri dalam menyusu ASI yang diberikan Mama.
Untuk memastikan apakah kebutuhan ASI bayi tercukupi, berikut adalah frekuensi menyusui bayi:
1. Saat baru lahir sebaiknya Mama memberikan ASI setiap dua hingga tiga jam hingga bayi terlihat sudah kenyang.
2. Saat bayi baru pertama menyusui, umumnya bayi akan menghisap payudara Mama selama lima hingga dua puluh menit pada setiap payudara. Namun bisa lebih cepat dan lama tergantung pada keinginan bayi. Akan tetapi frekuensi menyusui bayi disarankan setiap hari hingga dapat meningkatkan produksi ASI secara optimal.
3. Setelah beberapa hari, bayi biasanya akan menyusu selama enam hingga delapan kali dalam sehari.
4. Dalam memberikan ASI kepada si kecil sebaiknya Mama mengikuti keinginan si kecil atau mengikuti kapan pun ia ingin menyusu. Mama juga tak perlu khawatir karena umumnya payudara Mama akan beradaptasi yang justru dapat membuat produksi ASI Mama menjadi lebih banyak. Kenapa demikian? Karena semakin Mama menyusui maka akan semakin banyak ASI yang diproduksi.
Umumnya, bayi akan minum ASI sedikit demi sedikit tapi sering karena bayi baru lahir memiliki lambung yang masih sangat kecil dan masih perlu melakukan adaptasi terlebih dahulu. Jadi, tak masalah jika bayi hanya menyusu beberapa menit saja.
(Tabloid Nakita/Utami Sri Rahayu)
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
KOMENTAR