Tabloid-Nakita.com - Masuk ke bulan keenam menjadi waktu yang cocok untuk bayi menerima MPASI. Namun, bagaimana jika bayi menolak MPASI? Apakah hal ini akan berpengaruh pada tumbuh kembangnya? Pada dasarnya, bayi memang membutuhkan waktu yang lebih untuk beradaptasi dengan perubahan makanan yang masuk. Artinya, ada beberapa hal yang perlu Mama ketahui sebelum memberikan MPASI pada bayi.
Baca juga: Bayi jadi sembelit setelah diberi MPASI
Saat pertama kali, sangat normal dan mungkin bayi menolak MPASI yang diberikan. Untuk itu, sangat penting bagi Mama untuk menawarkan berbagai macam jenis MPASI. Saat ia menolak satu jenis, Mama bisa memberikannya aneka makanan berbeda seperti buah dan sayur. Biarkan ia menerima berbagai rasa dan tekstur. Jangan berikan makanan yang itu-itu saja atau yang sudah ia sukai.
Tekstur menjadi penyebab bayi menolak MPASI. Sebagian bayi mungkin mengalami refleks memuntahkan makanan ketika mendapatkan makanan kental atau bertekstur karena perlu waktu untuk belajar mengunyah. Mengubah porsi makanan dapat menjadi solusi. Jangan memaksa anak untuk langsung lancar dalam makan. Pada usia 6 bulan, sumber nutrisi utama datang dari ASI atau susu formula.
Baca juga: 10 kiat sukses beri MPASI
Mama bisa membantu si kecil menerima makanan kental dengan menambahkan tekstur seperti gandum atau remahan biskuti. Padatan yang masuk akan membuat bayi lebih terbiasa dengan tekstur. Mama juga bisa mengenalkan ankea tekstur dengan mainan atau benda di sekitarnya agar ia memahami bahwa ada berbagai macam tekstur.
Baca juga: Tanda bayi sudah siap menerima MPASI
Kondisi bayi menolak MPASI normal terjadi ketika anak berusia sebelum 1 tahun. Setelah berusia 1 tahun dan ia masih menolak makanan padat, ada baiknya Mama memeriksakan ke dokter. Hal ini bisa jadi gejala anak mengalami masalah perkembangan.
(Niken/Baby Center)
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR