Usai melahirkan, Mama dan Papa harus bisa menahan keinginan berhubungan intim. Setidaknya, hingga masa nifas berakhir atau sekitar 40 hari. Pasalnya, proses persalinan adalah proses yang traumatik, area seputar vagina mengalami perlukaan akibat episiotomi sehingga perlu dilakukan recovery sebelum kembali melakukan hubungan intim. Selain itu, rahim pun butuh waktu untuk menutup kembali usai melahirkan.
Jika dipaksakan, selain Mama merasa tidak nyaman, juga dikhawatirkan akan terjadi infeksi, terutama pada Mama yang mengalami perdarahan pascamelahirkan. Sebab, di masa nifas terdapat cairan yang keluar dari vagina dan rahim yang bereaksi bassa/alkalis, sehingga organisme dapat berkembang lebih cepat. Risiko infeksi pun semakin besar.
Pada masa recovery ini pun Mama sedang mengalami perubahan hormonal dari hamil kembali ke kondisi tidak hamil. Hal ini dapat mengakibatkan vagina lebih kering dari sebelumnya. Jika tetap memaksakan berhubungan intim, maka proses penetrasi akan lebih sulit sehingga Mama dan Papa pun akan merasa tak nyaman.
Selain itu, Mama juga sedang disibukkan dengan urusan si kecil yang kerap menyita waktu dan tenaga. Hal ini sering membuat Mama mengalami stres emosional dan kelelahan sehingga keinginan melakukan hubungan intim pun menurun, yang tentunya akan tak nyaman jika dipaksakan.
Setelah masa nifas berakhir, kapan waktu tepat berhubungan intim? Meski hubungan intim sudah bisa dilakukan, namun dokter umumnya menganjurkan menunggu hingga tiga bulan atau 90 hari usai melahirkan. Tak lain agar kondisi Mama benar-benar sudah kembali bugar dan kondisi organ kewanitaannya sehat sehingga siap melakukan hubungan intim. Selain juga untuk berjaga-jaga dan mengambil jarak yang lebih aman jika Mama Papa tidak menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah hamil kembali.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Santi Hartono |
Editor | : | Santi Hartono |
KOMENTAR