Nakita.id - Memiliki bentuk tubuh yang indah dan sempurna dari ujung kepala hingga ujung kaki, pasti menjadi idaman setiap perempuan.
Seperti perempuan asal Rusia bernama Maria D yang berprofesi sebagai seorang dokter gigi.
Melansir dari Mirror.co.uk, Maria D yang berprofesi sebagai dokter gigi tersebut ingin mengubah bentuk bibir dan dagunya agar lebih berisi.
BACA JUGA: Bukannya Cantik, Para Selebritis ini Justru Terlihat Mengerikan Setelah Operasi Plastik
Maria D pun akhirnya memilih operasi plastik untuk mendapatkan bentuk bibir dan dagu yang sesuai keinginannya.
Sayangnya, bukan bentuk wajah sempurna yang didapatkan oleh dokter muda usia 23 tahun itu.
Melainkan, Maria D harus meregang nyawa di meja operasi saat melangsungkan operasi plastik.
Diduga, Maria D meninggal di meja operasi karena anafilaksis atau gagal jatung selama operasi berlangsung.
Mulanya, ia mengunjungi klinik Isabella di Rusia dan memilih ahli bedah profesional bernama Senegal Marsello Ntire untuk melakukan operasi.
Berdasarkan sumber yang diperoleh Komite Investigasi Rusia, dokter muda itu sudah merencanakan operasi plastiknya sejak lama.
BACA JUGA: Rafathar Dihina Anak Haram dan Dijual, Haters Nagita Terancam Penjara
Sebelum menjalani operasi plastik, Maria pun sempat melakukan beberapa pemeriksaan medis untuk menetapkan waktu operasi plastik.
"Setelah konsultasi awal dengan ahli bedah yang juga direktur umum klinik ini, dokter muda itu diminta menjalani tes medis kemudian menetapkan tanggal operasinya," ujar juru bicara Komite Investigasi Rusia.
Kemudian Maria D pun datang tepat di tanggal operasi plastik yang sudah disepakati oleh ahli bedahnya.
Selama menjalani prosedur operasi plastik, Maria D mendapat beberapa kali suntikan.
Tetapi, salah satu suntikannya ternyata membuat Maria D mendadak kejang-kejang.
"Selama operasi, ia diberi beberapa suntikan. Kemudian salah satu suntikan membuat ia kejang-kejang. Dokter bedah pun memanggil ambulans," tambahnya.
BACA JUGA: Mikhayla Atraksi di Tempat Umum, Lihat Ekspresi Ardi Bakrie!
Sambil menunggu ambulans, dokter bedah Maria melakukan proses penyelamatan dan sempat tertangani.
Namun tak lama kemudian, Maria kembali kejang-kejang lebih parah hingga akhirnya tak tertolong oleh dokter bedahnya.
Sebelum ambulans tiba, Maria D sudah meregang nyawa di meja operasi tanpa unsur kesengajaan.
Kematian dokter muda di meja operasi itu pun cukup membuat bingung.
Sebab tes medis sebelum operasi plastik berlangsung, memperlihatkan tak ada indikasi dirinya alergi terhadap anestesi.
Sementara dokter bedah yang dipilih oleh Maria D, merupakan ahli bedah profesional yang memiliki jam terbang tinggi untuk melakukan operasi plastik.
Berdasarkan reputasi, dokter bedah yang menangani Maria D sudah pernah melakukan operasi plastik sebanyak 5 ribu pasien.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Mirror |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR