Nakita.id - Bibir dan lelangit sumbing merupakan kondisi yang menyebabkan ketidaksempurnaan pada struktur bibir atau lelangit mulut.
Bibir dan lelangit sumbing ini terjadi akibat gagalnya prosesnya penyatuan bibir atau lelangit pada masa perkembangan janin, sehingga terdapat celah antara rongga mulut dan rongga hidung.
BACA JUGA: Benarkah Vaksin Influenza Memiliki Efek Samping? Ini Kata Ahli
Moms, kondisi yang terjadi pada anak ini ternyata menjadi masalah kesehatan yang serius tapi sering kali terabaikan.
Sebab jumlah penderita bibir dan lelangit sumbing di Indonesia masih terbilang tinggi, yaitu mencapai 7.500 per tahun.
BACA JUGA: Jelang Asian Games 2018, Para Atlet Mendapatkan Vaksinasi Influenza
Faktanya, satu dari 1000 kelahiran hidup anak mengalami kelainan celah bibir.
Sedangkan berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi kecacatan pada anak usia 1-3 tahun mencapai 0,53% dengan 0,08% diantaranya adalah anak yang menderita bibir dan lelangit sumbing.
Dalam rangka memperingati Bulan Kepedulian Bibir dan Lelangit Sumbing, Cleft and Craniodacial Center (CCC) RSCM-FKUI menggelar program Cleft and Craniodacial Awareness and Prevention Month.
Salah satunya program tersebuh ialah memberikan edukasi kepada para ibu hamil untuk menghindari faktor risiko dan mendeteksi dini sejak bayi dalam kandungan.
BACA JUGA: 5 Sarapan Ini Terbaik Sebelum Beraktivitas, Membuat Energi Optimal!
"Merokok, alkohol, dan obat-obatan (obat penenang atau NAPZA) ini adalah salah satu risiko bayi-bayi terkena bibir sumbing. Tapi saat ini sudah ada alat canggih untuk mendeteksi sedini mungkin, yaitu dengan ultrasonografi," kata Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG(K), MPH, dalam acara Media Gathering Cleft and Craniofacial Center RSCM-FKUI, Selasa (17/7/2018) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.
BACA JUGA: Anak dengan Ciri Berikut Berisiko Tinggi Leukemia, Seperti Anak Denada
Terutama dengan ultrasonografi 3D, yang dapat melihat jelas kelainan bibir dan lelangit sumbing pada bayi.
Jika para ibu menghindari pemicu risiko seperti rokok, alkohol dan obat-obatan, serta mendeteksi dini sejak dalam kehamilan, sangat mungkin risiko bayi terlahir dengan bibir atau lelangit sumbing berkurang.
Menurut Dwiana, para ibu harus aktif pula bertanya pada dokter bagaimana kondisi janin.
BACA JUGA: Ingin Anak Cerdas? Ternyata Inilah Kuncinya Menurut Pakar Gizi Anak
"Bibir sumbing bisa di deteksi dini dan seluruh ibu hamil harus mau memeriksakan dirinya, menanyakan pada dokternya, bagaimana kondisi bayinya," ucap Dwiana.
Bila bayi sudah terdeteksi memiliki kondisi bibir sumbing sejak dalam kandungan, saat lahir ibu sudah mempersiapkan keadaan yang tepat untuk bayinya.
BACA JUGA: Anak Denada Terkena Leukemia, Ternyata Bisa Dicegah Dengan Brokoli!
"Bila sudah terdeteksi sejak dalam kandungan, saat bayi itu lahir kita sudah siap, dia akan lahir di rumah sakit besar, karena ada alat khusus sehingga saat minum tidak tersedak saat meminum ASI," tutup Dwiana.
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR