Telah berubah penampilan, kini Ia bertunangan dengan pacar masa SMA-nya, Stephane, yang telah membantunya melihat kecantikan di dalam dirinya sendiri meskipun sebelum operasi.
"Tunangan saya tidak benar-benar menyadari betapa buruknya rahang saya sampai setelahnya dan baru kemudian dia menyadari mengapa saya membutuhkannya," kata Rebecca.
“Dia bersamaku bahkan ketika aku belum operasi, itu membuatku merasa cantik meskipun aku merasa tidak. Dia bersamaku sepanjang waktu melalui proses dan aku akan selamanya berterima kasih padanya,” tambahnya.
Dia mengatakan dia sekarang merasa percaya diri dalam senyum barunya dan tidak takut untuk berbicara dengan orang-orang.
“Saya ingat orang-orang melemparkan uang kepada saya di koridor sekolah dan menyuruh saya menggunakan uang itu untuk memperbaiki gigi saya," kenangnya.
“Saya ingat anak perempuan di kelas saya akan memanggil saya‘ bulldog ’dan selalu mengatakan bahwa saya memiliki kepala dan dagu yang besar. Saya disebut jelek setiap hari di sekolah," tukasnya lagi.
Meskipun banya komentar buruk mengenai penampilannya, Rebecca mengaku tetap berusaha meskipun Ia kini sadar perundungan atau bully merupakan hal terburuk yang pernah dialaminya.
BACA JUGA: Pengalaman Menyusui dokter Reisa Buktikan Perjuangan Ibu Luar Biasa!
“Saya selalu menyikat komentar-komentar ini dan itu ketika saya sudah mulai dewasa, saya menyadari betapa buruknya hal itu mempengaruhi saya. Penindasan adalah hal yang mengerikan, pada dasarnya mereka merendahkan orang lain," kata dia.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | mediadrumworld |
Penulis | : | Fita Nofiana |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR