Nakita.id - Dari mana anak menemukan kegemaran ngemut jempol? Awalnya bisa dari peniruan, bisa juga lantaran proses pencarian.
"Saat mengempeng ibu jari, misalnya, anak merasa nyaman. Setelah itu, dia mengulanginya lagi jika menemukan tekanan secara psikologis," kata psikolog, Rahmitha P.Sendjojo.
Bisa juga anak merasa tertekan atau stres dulu, baru kemudian ia menilai sepertinya ibu jari kalau dikemut akan terasa enak.
BACA JUGA: Iis Dahlia Dikecam Setelah Usir Waode Sofia, Dengan Santai Unggah Video yang Justru Didukung Wargane
Aneka kebiasaan lain, seperti mengorek hidung, menggaruk luka, membenturkan kepala, dan mengorek kuping tentu tak bisa dibenarkan.
Sebagian perilaku itu mungkin tidak akan merugikan kesehatan dan keselamatan dirinya juga orang lain, tapi yang pasti enggak enak diihat.
"Lain soal jika kebiasaan seperti ini terjadi sesuai usianya," kata Mitha.
Contohnya, ngempeng ibu jari wajar terjadi pada anak di bawah 2 tahun. "Akan tetapi, tak semestinya orang tua boleh mendiamkan saja, karena kebiasaan ini bisa keterusan sampai si anak besar."
BACA JUGA: 5 Kesalahan Dasar Ber-makeup yang Bisa Buat Wajah Moms Jerawatan!
Ini juga berarti kebiasaan-kebiasaan buruk yang kerap dilakukan anak sebenarnya sudah bisa dideteksi sejak ia berusia batita.
Pada artikel sebelumnya 10 Kebiasaan Buruk Anak & Cara Mengatasinya, Semua Anak Melakukannya (Bagian 1) telah dipaparkan mengenai 3 kebiasaan buruk anak.
Sekarang akan dipaparkan 7 kebiasaaan buruk anak, jadi lengkap sudah informasi untuk Moms prihal 10 kebiasaan buruk anak
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR