Anak-anak dengan GHD biasanya akan mengalami pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan anak-anak lain seusianya.
Dr Aman mengatakan bahwa pada umumnya mereka akan mengalami keterlambatan pertumbuhan hingga 2 inci atau 5.08 cm per tahun.
"Mereka terlihat lebih gemuk dan muda untuk usianya. Perkembangan tulang yang lemah di tengah wajah juga merupakan pertanda hormon pertumbuhan yang tidak mencukupi.
Walaupun bukan penyakit keturunan, tapi sejumlah kecil kasus GHD ditemukan pada kakak beradik," jelasnya.
BACA JUGA: Dinding Dilapisi Ornamen Mirip Kulit Buaya, Begini Uniknya Rumah Ivan Gunawan
Dr Aman menegaskan bahwa GHD harus dideteksi sedini mungkin sebab jika penanganan terlambat diberikan maka akan sulit bagi anak untuk mengejar ketinggalan tinggi tubuh yang ideal sesuai usianya.
Anak dengan GHD yang tumbuh menjadi dewasa akan mengalami perubahan fungsional yang tidak spesifik seperti perubahan kesehatan fisik dan mental, fungsi jantung, dan parameter metabolik.
Adapun orang dewasa dengan GHD akan memiliki kemungkinan mengalami tingkat energi dan libido yang rendah dibandingkan dengan orang dewasa normal lainnya.
"Dengan perkembangan sains dan teknologi dalam bidang kesehatan, GHD sudah dapat diterapi dengan recombinant human growth hormone (r-hGH) yang identik dengan somatotropin yang diproduksi di kelenjar pituitari," ujar dr Aman.
Ia juga menegaskan bahwa gangguan GHD berbeda dengan masalah gizi.
Dimana anak GHD memiliki masa pengobatan atau terapi yang signifikan yaitu antara usia 3 tahun sampai pubertas.
"Oleh karena itu penting bagi orangtua untuk jeli melihat setiap fase pertumbuhan anaknya. Lihat penyebab masalah petumbuhannya. Jangan sampai dia mengalami GHD tetapi dikira stunting jadi terus diberi makan hingga akhirnya justu obesitas dan hipertensi," tegasnya.
BACA JUGA: Sederhana, Cemilan Nastusha Ini Ternyata Bisa Cegah Kanker Hingga Meningkatkan Fungsi Otak
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR