Dibandingkan jenis hepatitis lainnya, hepatitis B merupakan jenis hepatitis yang dapat menjadi penyebab utama kronisitas, yang kemudian dapat menjadi sirosis dan kanker hati.
Virus hepatitis B ini ditularkan melalui luka kulit (lapisan permukaan luar tubuh) atau melalui luka lapisan mukosa (lapisan permukaan dalam tubuh) pada saat kontak dengan darah atau produk darah.
Sejumlah penelitian memang pernah mendapatkan virus hepatitis B dalam jumlah kecil pada ASI.
Namun sejumlah penelitian lain membuktikan, ASI tidak meningkatkan risiko penularan hepatitis B dari ibu pada bayi.
BACA JUGA: Tak Hanya Nutrisi, Tinggi Pendek Badan Anak Dipengaruhi oleh Hormon ini
Untuk dapat mencegah penularan dari ibu pengidap hepatitis B ke bayi, IDAI menghimbau agar memberikan vaksin hepatitis B yang pertama segera setelah lahir (dalam 24 jam pertama).
Kemudian dilanjutkan dengan pemberian yang ke 2 dan ke 3 seperti jadwal yang telah ditentukan.
Pemberian Imunoglobulin (antibodi) selain vaksin bagi yang mampu juga disarankan.
Selain itu, karena virus hepatitis B dapat ditularkan melalui darah, IDAI juga menganjurkan para ibu untuk mendapatkan bimbingan cara menyusui yang baik.
Dan pelekatan mulut bayi yang betul untuk mencegah terjadinya puting lecet.
Sebab, puting lecet dan luka dapat menjadi salah satu jalan penularan virus hepatitis B.
BACA JUGA: Sederhana, Cemilan Nastusha Ini Ternyata Bisa Cegah Kanker Hingga Meningkatkan Fungsi Otak
Source | : | IDAI |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR