Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) ini juga mengungkapkan bahwa gejala neuropati tidak lagi hanya dirasakan oleh usia lanjut tetapi juga usia muda.
"Faktanya, 1 dari 2 orang usia di atas 30 tahun telah mengalami gejala neuropati dan 1 dari 4 orang merasakan gejala neuropati pertama kali di usia 26-30.
Jadi saat ini, tidak hanya menyerang usia lanjut tetapi juga usia muda," jelasnya saat ditemui dalam press conference Kenali Gejala dan Dampak Fatal Neuropati di Conclave Coworking Space, Jalan Wijaya, Jakarta Selatan, Selasa (31/7).
BACA JUGA: Karena Hewan Peliharaan, Delon Thamrin Akui Pisah Rumah dengan Istri
Menurut Manfaluthy majunya usia gejala neuropati ini diakibatkan karena kemajuan zaman dan gaya hidup.
"Kalau zaman dulu (neuropati) disebabkan karena penyakit diabetes, kekurangan vitamin B, atau malnutrisi tetapi ternyata sekarang kemajuan zaman justru semuanya mempunyai risiko terkena neuropati karena lifestyle, karena pakai gadget, pakai sepatu hak tinggi yang bisa merusak saraf," tuturnya.
Untuk itu, Manfaluthy mengimbau masyarakat untuk mengenali dan melakukan pencegahan neuropati sejak dini.
Seperti memeriksakan diri ketika mengalami gejala neuropatik dan mengonsumsi vitamin neurotropik yang terdiri dari B1, B6, dan B12.
BACA JUGA: Tak Hanya Nutrisi, Tinggi Pendek Badan Anak Dipengaruhi oleh Hormon ini
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR