TabloidNakita.com - Perkembangan psikososial artinya tahap-tahap kehidupan seseorang dari lahir sampai mati dibentuk oleh pengaruh-pengaruh sosial. Perkembangan psikososial juga bisa diartikan berhubungan dengan perubahan-perubahan perasaan atau emosi dan kepribadian serta perubahan dalam bagaimana individu berhubungan dengan orang lain.
Stimulasi psikososial sebaiknya diberikan sejak bayi. Dalam memberikan stimulasi terhadap bayi berusia 0-1 tahun tidak ada perbedaan yang signifikan/ relatif sama antara rentang usia 0-3 bulan, 3-6 bulan, 6-9 bulan dan 9-12 bulan. Seperti yang sudah diuraikan sebelumnya, bayi diharapkan lebih mengembangkan trust secara lebih dominan agar perkembangan psikososialnya kelak dapat berjalan dengan baik. Trust dapat dikembangkan jika terjalin hubungan/ interaksi yang hangat antara bayi dan orangtua atau pengasuh utamanya. Pemberian stimulasi tentu akan paling banyak dilakukan oleh papa-mama atau pengasuh utama sang bayi.
Dalam memberikan stimulasi, pengasuh diharapkan dapat bersikap responsif, misalnya ketika bayi merasa lapar, mama atau pengasuh dengan segera memberikan makanan dan tidak mengabaikan tangisannya. Pengasuh juga diharapkan dapat bersikap lembut, dan juga hangat.
Pemberian stimulasi dapat dilakukan dengan cara-cara yang sederhana, seperti memeluk, mencium, mengelus, menyentuh lembut dan mengajak bayi berbicara/ berkomunikasi. Ketika bayi menangis mama atau pengasuhnya dapat memeluk dan memberikan kata-kata yang menenangkan. Orangtua juga dapat mengekspresikan rasa sayangnya dengan memberikan ciuman yang hangat pada bayi.
Banyak mengajak bayi berbicara/ berkomunikasi dapat menjadi salah satu stimulasi yang baik bagi perkembangan psikososialnya. Misalnya mama dapat mengajak bayi berbicara ketika sedang menyusui. Mama dan bayi juga dapat saling menatap, berpegangan tangan, dan juga menyentuhnya dengan lembut. Alangkah baiknya jika momen menyusui tersebut juga melibatkan papa. Meskipun respon bayi usia 0-1 tahun tidak seekspresif anak yang lebih besar, namun bayi dapat memahami dan merasakan curahan kasih sayang dari kedua orangtuanya. Papa dan mama atau pengasuh juga dapat mengajak bayi bercanda atau bermain dengan permainan sederhana, misalnya cilukba.
Manfaat yang dapat dipetik dari pemberian stimulasi tersebut adalah bayi dapat mengembangkan perasaan aman, nyaman dan ia memiliki harapan bahwa segala kebutuhannya akan terpenuhi. Dengan kata lain pola secure attachment terbentuk antara bayi dengan dunia luar. Pola ini menjadi bekal bagi bayi, sehingga ketika besar ia dapat merasa percaya diri dan menjalin atau membentuk hubungan yang dekat dengan orang lain tanpa merasa cemas. Ia mampu melakukan kontak sosial terhadap lingkungannya dengan baik.
KOMENTAR