Nakita.id - Mungkin banyak yang penasaran apa yang sebenarnya terjadi dan dirasakan setelah seseorang meninggal.
Secara medis, kematian terjadi dalam 2 tahap, kematian klinis dan biologis.
Pertama, kematian klinis berlangsung selama 4 hingga 6 menit setelah napas seseorang berhenti atau jantung berhenti memompa darah.
BACA JUGA: Sehari Sebelum Meninggal, Tubuh Akan Alami Tanda-Tanda Berikut Ini
Selama tahap ini, organ-organ tetap hidup dan masih ada cukup oksigen di otak sehingga tidak terjadi kerusakan permanen.
Tahap kedua kematian biologis, di mana organ-organ tubuh dan sel-sel mulai merosot.
Dokter sering berusaha menghentikan proses ini dengan mendinginkan tubuh di bawah suhu normal.
Hal ini bertujuan untuk menghidupkan kembali pasien sebelum kerusakan otak terjadi.
Setelah 12 jam meninggal, kulit mulai terlihat memar merah dan ungu.
Sebelumnya, tubuh akan kaku disebabkan oleh kalsium yang bocor ke sel-sel otot.
Kalsium ini akan mengikat protein dan menyebabkan otot berkontraksi.
BACA JUGA: Ini Alasan Ultah Meghan Markle Sangat Spesial Bagi Ratu Elizabeth II
Jika tubuh tidak dibalsem, akan segera membusuk segera setelah darah berhenti mengalir.
Pembusukan mulai terjadi setelah bakteri di saluran pencernaan mengeluarkan bau tidak sedap yang menarik datangnya serangga.
Belatung dapat memakan jaringan tubuh yang membusuk, dan mengonsumsi 60 persen jaringan tubuh dalam beberapa minggu.
Para ilmuwan telah melakukan banyak penelitian tentang apa yang terjadi pada kesadaran setelah kematian.
Dalam sebuah penelitian baru-baru ini, para dokter menemukan jika pikiran dapat bertahan hingga 3 menit setelah jantung berhenti berdetak.
Namun ada seorang laki-laki yang membantah penelitian ini.
BACA JUGA:Viral Video Mas Pur 'TOP', Inilah Sosok Putri Anne Alias Novita yang Membuatnya Patah Hati
Laki-laki ini dinyatakan telah mati klinis 2 kali, dan mengatakan tidak ada kesadaran setelah kematian.
"Itu hanyalah kekosongan hitam. Tidak ada pikiran, tidak ada kesadaran, tidak ada apa-apa." ujarnya.
Source | : | Express.co.uk |
Penulis | : | Kunthi Kristyani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR