Nakita.id - Sebenarnya teknis mendongeng untuk Si Kecil berusia 4-6 tahun dan usia 1-3 tahun tidak jauh berbeda.
Hanya dari segi kualitas cerita di dalam buku dongeng juga interaksi yang Moms lakukan perlu ditingkatkan.
Pasalnya usia 4-6 tahun atau usia prasekolah memiliki kemampuan yang sudah meningkat dari sebelumnya.
Agar Moms dapat maksimal membacakan dongeng untuk Si Kecil usia prasekolah, maka Moms harus memerhatikan beberapa hal.
BACA JUGA: Mempersingkat Umur Hewan Peliharaan, Tanpa Sadar Hal ini Sering Dilakukan!
Nah, dikutip dari buku Nakita serial ‘Ayo Mendongeng’, inilah panduan mendongen untuk Si Kecil usia prasekolah.
1. Baca bukunya terlebih dahulu
Rasa ingin tahu anak prasekolah sangat besar, didukung dengan kemampuan bicara, keberanian, daya eksplorasi yang lebih besar.
Maka jangan heran bila Si Kecil akan menanyakan, mengomentari, maupun memprotes isi dari dongeng yang Moms berikan.
Tentu Moms harus siap menghadapinya, untuk itu kuasailah isi cerita dongeng tersebut dengan membaca dan memahami terlebih dahulu sebelum mendongenginya kepada Si Kecil.
Dengan begitu, ketika Si Kecil bertanya, protes, berkomentar, Moms bisa menjawabnya dengan baik.
BACA JUGA: Waspada Hipertensi Menyerang Si Kecil, Berikut Faktor Penyebabnya!
2. Kreatif dengan karangan sendiri
Jika Moms punya kemampuan mengarang dongeng, tidak ada salahnya Moms membuat dongeng sendiri.
Dengan begitu Moms lebih memahami apa yang akan didongengkan kepada Si Kecil.
Namun, karangan ini haruslah memiliki pesan, yakni mendidik Si Kecil dari sisi moral akan baik dan buruk, menambah pengetahuan Si Kecil, tidak membingungkan, juga masalah yang dimunculkan dapat dipahami dengan baik.
Hindari cerita yang kosong atau tak berisi pesan sama sekali, tidak dipahami Si Kecil, atau malah mencondongkan sisi negatif dibandingkan positifnya.
BACA JUGA: Hati-Hati! Hal Ini Picu Moms Cepat Tua Sebelum Waktunya, No 3 Enggak Disangka!
3. Jadikan karakter dongeng lebih hidup
Anak usia ini akan jauh lebih tertarik terhadap dongeng yang memiliki perbedaan karakter jelas.
Maka dari itu, hidupkanlah karakter di dalam dongeng dengan lebih baik, sehingga mereka akan lebih tertarik mendengar dongeng.
4. Tidak menakuti
Moms memang perlu menghidupkan karakter, tapi sebaiknya tidak membuat Si Kecil menjadi takut, terutama pada Si Kecil yang memang memiliki ketakutan terhadap sosok tertentu.
Apabila Si Kecil takut, maka dongeng yang Moms sampaikan tidak memberi manfaat, Si Kecil malah fokus pada ketakutannya sehingga ia tidak mau mendengar dongeng lanjutan.
BACA JUGA: Tidur 10 Jam Berakibat Fatal, Ada Kaitanya dengan Kematian!
5. Berikan dongeng yang lebih kompleks
Dongeng untuk Si Kecil usia prasekolah sudah memiliki struktur cerita yang lebih kompleks.
Misalnya, menghadirkan 4-5 tokoh, ada dua masalah yang diungkap, lalu pesan yang diberikan pun bisa lebih variatif.
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR