Jangan terlalu fokus merencanakan pensiun
Kebanyakan pria berusia empat puluhan sudah menantikan masa pensiun, kebanyakan Dads terlena bahwa dana bantuan pensiun yang didapat hanya cukup untuk sementara.
Jika Dads tak memiliki bisnis lain, maka dana bantuan pensiun tentu akan lenyap begitu saja tanpa diduga.
Untuk itu, sebaiknya jangan menjadikan pension sebagai perencanaan utama karena hal itu tak bisa menjadi sandaran utama untuk membiayai kebutuhan sehari-hari dalam jangka panjang.
“Jika kita merasa tidak cukup untuk menjalani kualitas hidup yang diinginkan dalam masa pensiun, maka bekerjalah lebih keras untuk membangun kesejahteraan diri,” papar Laretive.
Minimalisir risiko
Setelah bekerja keras, kini saatnya kita untuk berinvestasi.
Namun, kita juga harus mempertimbangkan risikonya.
“Ini akan membatasi kemungkinan krisis finansial yang menguras tabungan pensiun sebelum waktunya tiba,” papar Laretive.
BACA JUGA: Waspada Moms, 5 Masalah Keuangan Ini Berpotensi Hancurkan Pernikahan!
“Jika kita saat ini berusia 40 tahun, kita masih memiliki setidaknya 15-20 tahun hingga usia pensiun untuk bisa mengambil risiko investasi dalam jumlah sedang,” ia menambahkan.
Bagi Dads yang memiliki tanggung jawab cicilan mungkin merasa sulit untuk memutuskan apakah akan berinvestasi atau segera melunasi semua utang-utangnya, untuk itu penting untuk berkonsultasi dengan perencana keuangan.
Source | : | dmarge.com |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Bayu Probo |
KOMENTAR