Nakita.id - Kecemasan Moms atas berat badan bayi yang tidak bertambah tentulah wajar.
Namun yang perlu dipahami, pertumbuhan bayi sebaiknya tidak dilihat dengan kasat mata saja.
Satu lagi, hindari membandingkan si kecil dengan bayi lainnya yang tampak lebih gemuk.
Kalau bayi Moms tampak lebih kecil, jangan lantas menyimpulkan ia kurang gizi.
Selama bayi terlihat happy dan perkembangannya baik, umumnya si kecil baik-baik saja.
BACA JUGA: Berat Badan Si Kecil Naik-Turun Tak Sesuai, Waspadai Risiko Ini!
Untuk memastikannya coba lihat kurva tumbuh kembangnya, dalam plus-minus 2 dari titik normal, berat badan bayi masih dikategorikan aman.
Terkait dengan berat badan bayi, benar kita perlu terus memantaunya.
Yang ideal adalah sebulan sekali dengan melakukan penimbangan di posyandu atau puskesmas dengan membawa Kartu Menuju Sehat (KMS).
Kalau sudah menimbang, isi angka itu ke dalam kurva agar kita bisa melihat trend kenaikan berat badan bayi.
“Ini bisa dilakukan sejak bayi dilahirkan. Tak perlu repot menghitung, lihat saja grafi k kurva tersebut,” jelas dr. Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC seperti dilansir dari Tabloid Nakita Edisi 841.
Yang perlu diketahui, kurva pertumbuhan bayi kenaikannya memang tidak linear.
Ada fase-fase berat badan tidak naik dengan cepat.
BACA JUGA: Intip Rumah Bernuansa Emas Pasangan Pesilat yang Memperoleh Medali Emas
Pada 3 bulan pertama setelah lahir, kenaikan berat badan bayi memang “ngebut”, minimal 700 gram setiap bulan atau sampai sekilo sebulan.
Namun kemudian kenaikan itu melandai di tiga bulan berikutnya yakni “hanya” 400—600 gram.
“Kalau sudah landai, Mama jangan berharap naik 1 kilo tiap bulan.
Ancer-ancernya berat badan bayi pada usia 5 bulan dua kali berat badan saat lahir.
Sementara anak usia 1 tahun, beratnya tiga kali lebih berat badan lahir. Itu kira-kira saja,” jelas dokter anak ini.
Bila berat badan buah hati tidak bertambah, justru menurun, harap jangan panik dulu.
Berat badan bayi dipengaruhi oleh berbagai aspek, salah satunya asupan yang diterima bayi.
Nah, asupan si kecil ini perlu dibedakan; antara bayi di bawah 6 bulan dan bayi di atas 6 bulan.
Kalau bayi di bawah 6 bulan, berat badannya tidak bertambah, coba amati bagaimana asupan ASInya. Cukup atau tidak?
Untuk bayi di atas 6 bulan dengan kasus yang sama, silakan perhatikan asupan MPASI-nya.
Menurut Wiyarni, bayi di bawah 6 bulan yang berat badannya tidak bertambah tak perlu cepat-
cepat diberi vitamin, apalagi menambahkan asupannya dengan susu formula.
Tidak disarankan juga memberikan bayi makanan tambahan.
BACA JUGA: Atlet China Keluhkan Minuman di Indonesia Rasanya Aneh, Ternyata yang Diminumnya Santan
“Penelitian telah membuktikan kebutuhan gizi bayi sampai usia 6 bulan cukup terpenuhi de-
ngan ASI.
Dia tidak memerlukan susu formula juga tidak memerlukan makanan pendamping ASI,” tegas Wiyarni.
Pemberian makanan yang terlalu dini memiliki risiko, seperti alergi, karena pencernaan bayi masih lemah.
Selain itu, jika bayi sudah mendapat makanan tambahan sebelum usia 6 bulan, otomatis menyusunya akan berkurang.
Padahal ASI banyak memberikan manfaat seperti kekebalan, dan zat-zat gizi penting yang dibutuhkan oleh bayi.
Apa yang harus dilakukan Moms ?
Tentu Moms perlu segera berkonsultasi pada dokter untuk mencari penyebab berat badan si kecil yang tidak bertambah tersebut.
BACA JUGA: Demam Asian Games 2018, Tantri 'Kotak' Sumbang Satu Medali Emas
Dokter umumnya akan mencari tahu apakah cara menyusu/makan bayi kurang tepat, apakah ASI/MPASInya mencukupi, atau memang ada gangguan kesehatan pada si kecil.
“Kalau masalahnya ada pada pemberian makanan, maka caranya yang harus diperbaiki.
Kalau bayinya sakit, sakitnya harus disembuhkan.
Pada Mama yang ASInya tidak maksimal dapat berkonsultasi pada konselor ASI.”
Nah, apa pun penyebab berat badan si kecil tidak bertambah, pasti ada solusinya.
Uang Donasi Agus Salim Sudah Kembali ke Yayasan, Kuasa Hukum Malah Ungkap Agus Bisa Melihat Sejak Pertama Bertemu
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR