Suasana yang tenang juga akan mendukung bayi belajar memusatkan perhatian pada perintah. Ia akan lebih mudah menyerap dan memahami situasi sekitarnya. Sebaliknya, dalam keadaan berisik si bayi jadi bingung menentukan perhatian, tidak fokus, mudah merasa cemas, dan kurang nyaman.
Akan tetapi tenang di sini bukan berarti suasana lingkungan harus sunyi-senyap tanpa ada suara apa pun. Bayi jelas membutuhkan rangsangan bagi indra pendengarannya. Dengan cara itulah kita bisa mendeteksi perkembangannya normal atau tidak. Bayi yang tidak tenang di tengah kebisingan atau terkejut ketika mendengar suara pintu yang ditutup dengan keras dan kemudian mengarahkan wajahnya pada sumber suara tadi, menandakan fungsi pendengarannya normal.
Suara yang memiliki kualitas sebagai rangsangan yang baik adalah suara yang dapat diterima tanpa menimbulkan ketidaknyamanan. Orangtua dapat mengetahuinya dari reaksi si bayi. Apakah mimik wajahnya terlihat tegang, apakah tidurnya terganggu? Kalau ya, berarti intensitasnya berada di luar batas penerimaan. Bahkan, menyetel volume lagu yang dimaksudkan sebagai stimulasi pun perlu diperhatikan, jangan sampai terlalu keras. Aturlah berdasarkan jarak sumber suara, jangan kelewat pelan (kecuali suara untuk penghantar tidur) dan jangan sampai memekakkan telinga. Sediakan jarak sekitar 1-2 meter antara bayi dan suara yang bersumber dari alat audio.
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
KOMENTAR