Nakita.id - Sempat menghilang, hingga beredar kabar meninggal dunia, Avril Lavigne kini kembali merilis single baru.
Single barunya berjudul "Head Above Water", dirilis pada Rabu (19/9/2018) kemarin.
Hingga artikel ini ditulis, video tersebut sudah ditonton sebanyak 2 juta kali.
Baca Juga : Perselingkuhan Istri Sule Terbukti Fakta, Ternyata Perempuan Lebih Sering Selingkuh dan Susah Berhenti!
Avril yang merilis single baru pun menarik perhatian dunia.
Pasalnya, pelantun lagu "Sk8er Boi" ini tak pernah merilis lagu atau album apapun sejak 2015 silam.
Diketahui bahwa 'menghilangnya' Avril dikarenakan dirinya tengah berjuang menghadapi penyakit Lyme.
Mengutip dari globalnews.ca, Avril Lavigne mengungkapkan dia terbaring di tempat tidur selama 5 bulan karena menderita penyakit Lyme.
"Saya merasa seperti tidak bisa bernafas, saya tidak bisa berbicara dan saya tidak bisa bergerak,” ungkapnya.
"Saya pikir saya sedang sekarat."
Avril mengatakan dia merasa lesu dan pusing selama berbulan-bulan tetapi tidak tahu mengapa.
Dia akhirnya mendapat diagnosis penyakit Lyme, yaitu infeksi yang disebabkan oleh bakteri menyebar melalui kutu.
Baca Juga : Anak Inul Daratista Muntah Kalau Makan Nasi, Bukan Alergi, ini Penyebabnya Kata Pakar!
"Saya tidak tahu gigitan serangga dapat melakukan ini," kata Avril.
Lagu 'Head Above Water' menjadi tribut bagi mereka yang juga sama-sama berjuang melawan penyakit Lyme.
Lyme Disease adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorferi sensu lato.
B. burgdorferi ditularkan ke manusia melalui gigitan dari kutu berkaki hitam atau kutu rusa yang terinfeksi.
Kutu menjadi terinfeksi setelah memakan rusa atau tikus yang terinfeksi.
Penularan infeksi dapat terjadi jika kutu berada pada kulit selama 24-48 jam.
Kebanyakan orang dengan penyakit Lyme tidak memiliki memori mereka pernah digigit oleh kutu.
Baca Juga : Awet Muda Bak Gadis, Meriam Bellina Akui Pantang Konsumsi 5 Makanan Ini
Ada beberapa gejala jika seseorang memiliki penyakit Lyme.
Gejala tersebut mirip dengan flu, seperti meriang, demam, pembesaran kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, perubahan penglihatan, kelelahan, nyeri otot, dan sakit kepala.
Jika sudah parah dan infeksi semakin tersebar luas namun belum diobati, akan muncul gejala lain yaitu sakit kepala parah, radang sendi dari satu atau lebih sendi besar, gangguan dalam irama jantung.
Baca Juga : Artis Cantik Indonesia Ini Melahirkan, Foto Bayinya Masuk di Surat Kabar Austria, Kenapa?
Bahkan gangguan otak (encephalopathy) melibatkan memori, suasana hati, dan tidur, kehilangan ingatan jangka pendek, sulit konsentrasi, mental bimbang, hingga mati rasa di lengan, kaki, tangan, atau kaki.
Source | : | Instagram,Healthline,globalnews.ca |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR