Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan angka kejadian stroke akan meningkat 2 kali lipat dalam 30 tahun ke depan dan menyasar negara berkembang.
Fakta menarik juga menunjukkan, ternyata orang Asia lebih rentan terkena stroke dan risiko perdarahan jika dibandingkan dengan orang Eropa dan Amerika.
Hal ini disebabkan berbagai macam faktor, yakni usia dan gaya hidup.
"Kita di Asia sudah berhasil meningkatkan angka harapan hidup, kalau dulu orang Indonesia tidak mencapai 60 tahun maka sekarang sudah bisa mencapai 70 tahun.
Namun, itu juga menimbulkan efek samping. Semakin tinggi usia seseorang, maka risiko dia untuk menderita penyakit Fibrilasi Atrium akan semakin tinggi", demikian penuturan Dr. Mohammad Kurniawan, Sp.S(K) pada Nakita.id dalam Press Conference "Kabar baik bagi pasien Fibrilasi Atrium di Asia: Hasil Studi XANAP tunjukkan penggunaan Rivaroxaban turunkan risiko stroke dan perdarahan".
Selain usia, hal itu juga erat kaitannya dengan pola hidup dan kebiasaan sehari-hari.
Baca Juga : Simpel, Cara Ini Bisa Dilakukan Untuk Memulai Pola Hidup Sehat. No 5 Efeknya Tak Disangka!
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR