3. Sering sakit kepala
Berhubungan seks bisa meningkatkan produksi hormon 'cinta', oksitosin.
Peningkatan ini kemudian memicu dilepasnya hormon endorfin, hormon penghilang rasa sakit.
Nah, menurut The Science of Orgasm by Beverly Whipple, ketika Moms mengalami orgasme, toleransi dan intensitas pendeteksi rasa sakit bisa meningkat hingga 74,6% dan 106,7%.
Baca Juga : 'Dendam' Akibat Anaknya Tewas Di Jalanan Rusak, Ayah Ini Menambal Semua Lubang Jalan Seorang Diri
4. Risiko infeksi saluran kencing (ISK) berkurang
Ini dampak baik jika jarang berhubungan seks. Hampir 80% ISK terjadi dalam masa 24 jam setelah berhubungan intim.
Saat berhubungan seks, bakteri pada vagina bisa terdorong masuk ke saluran kencing (uretra), di mana infeksi bisa terjadi.
5. Menurunkan kepercayaan diri
Absen berhubungan seks bisa mengganggu kebahagiaan Moms dan Dads, sehingga bisa mengancam hubungan suami-istri.
"Pernikahan tanpa hubungan seks bisa mengancam kepercayaan diri, menimbulkan rasa bersalah, mengurangi kadar oksitosin dan hormon-hormon bonding lainnya," kata Les Parrott, PhD, psikolog dan penulis buku Saving Your Marriage Before It Starts.
Kepercayaan Moms terhadap Dads juga bisa hilang, menimbulkan kekhawatiran Dads akan mencari orang lain untuk memenuhi kebutuhan seksnya. Bahaya, kan?
Ternyata, jarang berhubungan seks tidak hanya memengaruhi relasi Moms dan Dads, tetapi juga fisik lho. Mulai sekarang, lakukan hubungan seks secara rutin lagi seperti saat baru menikah, ya.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Source | : | |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR