Anak yang telah hamil di luar nikah membutuhkan keberanian ekstra untuk mengakui kesalahannya di hadapan orangtuanya, orang yang telah banyak menaruh harapan padanya.
"Butuh keberanian ekstra dalam diri anak untuk mengakui hal ini kepada orangtuanya. Makanya saat anak sudah berani mengaku dan langsung dimarahi habis-habisan, ia akan jadi depresi. Orangtua harus tetap menjaga kondisi psikologis anaknya," tambahnya.
Biasanya, satu hal yang terlintas di pikiran orangtua ketika mengetahui anaknya hamil di luar nikah adalah dengan mencari pasangan yang telah menghamili anaknya lalu memaksanya untuk menikahi anaknya.
Namun, apakah hal tersebut merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini?
Sebenarnya, menikahkan kedua remaja ini bukan solusi satu-satunya untuk menghindarkan aib.
Jika pernikahan ini terjadi atas keinginan anak untuk mempertanggungjawabkan perbuatan dan atas kesadarannya sendiri, mungkin saja tidak jadi masalah.
Sayangnya, sebagian besar pernikahan ini terjadi karena adanya paksaan dari pihak keluarga.
Padahal, pernikahan terpaksa ini bisa membuat anak jauh lebih depresi lagi.
Anna mengungkapkan bahwa orangtua harusnya lebih sadar akan dampak pernikahan paksa ini.
Sebagai orangtua, Moms juga harus memikirkan kebahagiaan kehidupan pernikahan anak nantinya.
Anna kembali menegaskan bahwa remaja yang telah melakukan hubungan intim di luar nikah menunjukkan bahwa dia merupakan sosok yang tidak sabaran dalam hal menahan keinginan untuk berhubungan seks.
Selain itu, remaja tersebut juga menandakan bahwa dirinya tidak mampu berpikir dampak jangka panjang dan kurang mengetahui mana yang salah dan mana yang benar.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | YouTube,KompasFemale,Huffington Post,nakita |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR