Nakita.id - Laga Persib Bandung vs Persija Jakarta pada hari Minggu (23/9) berujung maut.
Salah satu suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla tewas setelah dikeroyok oleh sejumlah orang di lapangan parkir utara Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Aksi pengeroyokan tersebut pun sempat terekam kamera dan diviral di media sosial hingga Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat pun ikut berbela sungkawa.
Baca Juga : Ashanty Diteror Menyan Hingga Kain Kafan di Restoran, Ini Kata Ki Joko Bodo!
Saat ini polisi sudah menangkap setidaknya 10 orang pelaku dan mengamankan barang bukti dari lokasi kejadian.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini fakta dari kematian suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla.
1. Sudah dianiaya dulu sebelum pertandingan
Melansir dari Kompas.com, Haringga dari Jakarta datang sendiri untuk menyaksikan tim sepak bola kesayangannya, Persija Jakarta.
Tapi, ketika ia parkir di utara dan hendak memasuki stadion. Sejumlah suporter Persib Bandung pun mengetahui dirinya berasal dari Jakarta.
Tanpa pikir panjang, Haringga pun langsung menjadi sasaran empuk massa hingga meninggal dunia.
"Identitas korban inisial namanya S asalnya dari Jakarta. Pada saat itu korban akan memasuki lapangan ternyata diketahui oleh beberapa bobotoh bahwa yang bersangkutan bersal dari Jakarta. Sehingga terhadap korban dilakukan penganiayaan yang mengakibatkan korban luka dan meninggal dunia," kata Kapolrestabes Bandung AKBP M Yoris Maulana.
Baca Juga : Nia Ramadhani Takut Ditinggal Suami Karena Gemuk, Faktanya Lelaki Justru Pilih Perempuan Montok di Ranjang!
2. Senjata tajam yang digunakan untuk aksi kejahatan
Tak hanya dipukul dan dianiaya dengan bogem mentah, korban juga mendapat pukulan dengan senjata tajam dan benda tumpul. Akibatnya korban mendapat luka di bagian kepala.
"Masih dalam penyidikan, tetapi kalau kami lihat di dalam CCTV ada yang menggunakan sajam benda tumpul, kayu dan sebagainya ini sudah kami lakukan penyitaan," tuturnya dikutip dari Kompas.com.
Dalam video yang beredar juga terlihat seorang lelaki memukulkan benda mirip pipa besi ke arah korban.
Melansir dari Tribunnews.com, lelaki yang bernama Budiman itu tampak berkata sesuatu pada sekelompok orang yang menganiaya korban sambil telunjuknya mengarah ke sesuatu.
"Bawa kaditu" teriaknya lalu memukulkan tongkat mirip pipa besi itu pada bagian kanan tubuh korban yang tampak melindungi kepalanya dengan kedua tangan.
Baca Juga : Gandhi Fernando Kesal dan Bongkar Fakta Lucinta Luna, Dulunya Sempat Diduga Pacaran!
3. 5 dari 10 orang yang ditangkap mengakui menganiaya korban
Mengutip dari Kompas.com, polisi sudah menangkap 10 orang terduga pelaku pengeroyokan hingga meninggal dunia di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
Kasatreskim Polrestabes Bandung AKBP M Yoris Maulana mengatakan lima orang di antara mengakui terlibat aksi pengeroyokan tersebut.
"Sampai saat ini kita sudah mengamankan 10 orang yang kita duga sebagai pelaku. Dari 10 orang ini, sejauh ini lima orang sudah mengakui telah melakukan perbuatan tersebut," jelasnya.
Salah satu terduga pelaku yang berhasil diamankan polisi adalah Budiman yang terlihat kamera menyiksa Haringga Sirla.
4. Salah dua pelaku adalah ayah dan anak
Melansir dari Tribunnews.com, Budiman, salah satu tersangka yang ditangkap memberikan pengakuan mengejutkan.
Saat Kasatreskrim AKBP M Yoris Maulana menghadirkan lelaki tersebut saat press conference, pelaku mengatakan membantu ayahnya.
"Saya hanya membantu bapak saya saja," kata lelaki itu.
Baca Juga : Denada Jual Rumah Demi Shakira, Ayu Ting Ting Tidak Bisa Beli Karena Ini!
Rupanya salah dua dari pelaku pengeroyokan hingga melayangkan nyawa Haringga adalah seorang ayah dan anaknya.
Tetapi, sampai saat ini belum diketahui pastinya siapa ayah dari lelaki pelaku pengeroyokan sadis tersebut.
Dari sejumlah pelaku yang diamankan polisi merupakan suporter Persib berasal dari dalam dan luar Bandung.
Rejuvenated Youthful Skin Bersama Rangkaian Wardah 1% Microcapsule Retinol & 3% Ceramide, Formulasi Powerful untuk Hasil Maksimal
Source | : | Kompas.com,tribunnews,Tribunjabar.com |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR