Nakita.id - Sama seperti orangtua pada umumnya, Tya Ariestya dan Irfan Ratinggang tentu pernah mengalami kendala saat membesarkan anak pertama mereka, Kanaka Ratinggang.
Hal itu salah satunya Tya dapatkan informasinya dari laporan guru sekolah Kanaka saat mengambil rapor atau hasil belajar Kanaka di sekolah.
Dari laporan guru, ternyata Si Kecil Kanaka sempat mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan laki-laki dewasa.
"Tiap akhir term memang selalu ada komunikasi 2 arah antara orangtua dan guru untuk tau apa saja yang harus diperhatikan untuk perkembangan anak," kata Tya pada Rabu (26/9/2018).
Baca Juga : Atasi Si Kecil Mengemut Makanan dengan Terapkan Hypnoparenting
"Nah aku cerita dikit ya, sempet di awal kelas kekak-kakak ini bunda dapat note kalau Kanaka agak takut dengan laki-laki dewasa," cerita Tya di instagram.
Mengenai hal tersebut, ternyata Tya pun menyadari hal itu, karena satu-satunya laki-laki dewasa yang ada di rumah mereka adalah Irfan, yang tak lain ayah dari Kanaka.
"Yes ini memang aku rasain karena di rumah, ayah satu-satunya laki-laki dan kebanyakan semua perempuan yang semuanya manjain dia, jadi dia terlalu nyaman dengan perempuan dewasa," ujar Tya.
Setelah menyadari jika Kanaka mengalami masalah itu, Tya langsung mencoba Kanaka untuk sering berinteraksi dengan laki-laki dewasa.
Baca Juga : Rio Dewanto dan Atiqah Hasiholan Pajang Foto Anak Chicco dan Putri, Gemasnya Keterlaluan!
"Untuk itu yang kami perhatikan adalah mulai memperbanyak Kanaka interaksi dengan laki-laki dewasa, alhamdulillah perkembangannya baik sekali," jelas Tya dalam caption foto di instagram.
Sehingga dalam waktu sekitar satu bulan, diakui oleh Tya jika Kanaka sudah tidak lagi takut dengan laki-laki dewasa.
"Tetap butuh proses ya," lanjut Tya.
Tya bersyukur karena ia mendapat laporan seperti itu dari pihak sekolah Kanaka, karena menurutnya hal itu sangat penting untuk para Moms agar mengetahui perkembangan Si Kecil.
Baca Juga : Sang Ibu Melawan Kanker, Anak Indro 'Warkop' Geram pada Warganet Akibat Ini
"Karena sudah pasti kalau kita ngedidik anak sendiri sedikit banget kesalahan yang bisa kita dapat. Penilaian ibu-ayah kadang gak bisa terlalu obyektif terhadap anak sendiri," tutur Tya.
Suami Tya pun ternyata sependapat dengannya, menurut Irfan agar Si Kecil bisa tumbuh secara optimal dibutuhkan kerjasama dari pihak lain.
"Kebetulan aku dan ayah ngerasa sangat butuh tim pengajar yang baik, yang bisa mengarahkan orangtua dan bantu kerjasama mengembangkan stimulasi anak," kata Tya.
"2 tahun pertama masa keemasan untuk perkembangan otak anak!! Perkembangan otak anak 80% terjadi di 2 tahun pertama. Sisanya masih tetap berkembang 20% lagi, jadi buat aku dan ayah pendidikan anak sejak dini," lanjut Tya menjelaskan.
Baca Juga : Inilah Bentuk Harapan Ringgo pada Bjorka yang Pupus di Tengah Jalan
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Source | : | |
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR