Baca Juga : [GloryStory] Hati–hati Berucap Pada Anak! #LovingNotLabelling
Masih melansir dari Kompas.com pada Sabtu (29/9/2018), menurut analisis sementara dari para ahli tsunami Institut Teknologi Bandung (ITB), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang dikutip oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tsunami disebabkan oleh dua hal.
Pertama, pada bagian Teluk Palu, tsunami terjadi karena adanya longsoran sedimen dasar laut di kedalaman 200-300 meter.
Baca Juga : Kenali Gejala Kanker Prostat Awal Hingga Stadium Lanjut, Jarang Disadari!
Sedimen dari sungai-sungai yang bermuara di Teluk Palu belum terkonsolidasi kuat sehingga runtuh dan longsor saat gempa kemudian memicu terjadinya tsunami.
"Hal ini terindikasi dari naik turunnya gelombang tsunami dan keruhnya air tsunami," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Sabtu (29/9/2018).
Sementara, di bagian luar dari Teluk Palu, tsunami disebabkan oleh gempa lokal.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Kebiasaan Orangtua Seperti Ini Membuat Anak Laki-laki Menjadi Feminin, Kisah Nyata!
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Source | : | kompas,tribunnew.com |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR