Nakita.id - Seorang perempuan asal Inggris yang delapan bayinya meninggal setelah dilahirkan baru saja mengungkapkan Putri Diana menyelamatkannya dari bunuh diri dan depresi.
Mandy Allwood berusia 53 tahun, mengatakan bahwa pelukan mendiang Putri Diana merupakan kenyamanan besar saat dia berjuang untuk mengatasi patah hati akibat kehilangan semua anak kecilnya.
Perempuan ini menjadi terkenal di seluruh dunia ketika dia hamil kembar delapan pada 1996.
Baca Juga : Tak Tahan Sikap Keluarga Kerajaan, Ayah Meghan Bawa Nama Putri Diana
Ia menjalani perawatan kesuburan untuk melahirkan enam anak laki-laki dan dua perempuan setelah melalui perawatan tersebut hanya dalam 24 minggu.
Tetapi anak-anaknya, yang lahir selama tiga hari tiga malam, tidak bertahan hidup dan Mandy sangat hancur atas insiden terebut.
Mandy menerima surat kebencian karena terus memaksa untuk melahirkan anak-anaknya, Kypros, Adam, Martyn, Cassius, Nelson, Donald, Kitali, dan Layne, sebelum berubah menjadi depresi dan pemabuk berat.
Pada tahun ke-22 dari kematian anak-anaknya, dia mengungkapkan bagaimana Putri Diana berhubungan dengan dia lima minggu setelah tragedi itu.
Putri Diana tenyata mengirim undangan makan siang melalui pos surat kepadanya.
Kemudian mereka bertemu beberapa kali di hotel London di mana kerajaan menawarkan dukungannya, tulis laman Daily Star.
"Dia benar-benar cantik," ujar Mandy saat bertemu sang Putri untuk yang pertama kalinya.
“Dia memberiku pelukan, menunjukkan banyak dukungan dan memberi tahu saya bahwa dia menyukai pakaianku," kenangnya.
Kemudian Mandy menceritakan momen pertamanya bersama putri Diana.
Baca Juga : Kedekatan Kate dan Meghan Disebut Mengulang Sejarah Persahabatan Putri Diana
“Ketika kami pertama kali bertemu dia berkata kepadaku 'terima kasih karena membuatku keluar dari halaman depan untuk perubahan'. Itu adalah dorongan besar bagiku," sambungnya.
Mereka bertemu pada Oktober 1996 dan pada satu bulan kemudian, satu tahun sebelum kematian Diana.
Karena keamanan yang ketat, Mandy tidak dapat mengambil foto atau menukar nomor telepon.
Namun dia mengungkapkan Diana berbagi kisahnya sendiri tentang berjuang dengan depresi.
“Kami berbicara tentang depresi dan serangan panikku dan dia memberi tahu bahwa dia juga ada di sana. Kami berbicara tentang keluarganya dan dia berbicara banyak tentang Charles dan Camilla," ungkap Mandy.
"Dia adalah wanita yang sangat pandai bicara dan cerdas, dan aku merindukannya," ujar Mandy mengenang ibunda dari Pangeran William dan Harry itu.
Saat itu, Mandy berencana untuk datang ke makam anak-anaknya dan meletakkan bunga di sana.
"Kamu tidak akan pernah melupakan anak laki-laki atau perempuanmu tetapi kamu tidak dapat mengubahnya. Kamu akan selalu memiliki kenangan itu dan kamu akan melaluinya," sambungnya.
Mandy selalu menginginkan buah hati tetapi selalu mengalami keguguran sebelum mengonsumsi obat kesuburan untuk meningkatkan peluangnya agar hamil.
Baca Juga : Awal Mula Pertemuan Putri Diana dengan James Hewitt, Pria yang Difitnah Sebagai Ayah Harry
Dia menjadi terkenal di dunia atas kehamilan delapan bayinya, muncul di koran Oprah Winfrey Show dan halaman depan (koran) di seluruh dunia.
Tetapi beberapa orang menuduhnya memanfaatkan tragedi tersebut dan dia mengalami banyak depresi, sudah dua kali mencoba bunuh diri.
Dia mengatakan kepada Sunday People pada 2013, “Aku berada di tempat yang sangat buruk pada saat itu, terlalu banyak minum untuk menghilangkan rasa sakit dan itu berubah menjadi lingkaran setan.
Aku tidak punya apa-apa untuk hidup. Aku akan bangun dan minum segelas anggur di pagi hari."
Saat itu Mandy benar-benar depresi hingga suatu hari ia sadar dan ingin keluar dari masalahnya tersebut.
“Aku sampai pada titik di mana aku berkata pada diri sendiri, 'Ayolah, Mandy, tarik dirimu bersama-sama. Tata hidupmu'.
Aku tahu aku punya tanggung jawab. Tapi itu mimpi buruk. Tidak ada siapapun yang mengunjungiku tetapi aku berhasil melewatinya."(*)
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Source | : | Mirror |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR