Nakita.id - Gempa dan tsunami yang mengguncang Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/09) pukul 18.02 WITA dengan magnitudo sebesar 7,7 SR hingga kini menyisakan duka mendalam.
BNPB mencatat sebanyak 1.234 korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Donggala dan Palu.
Kisah 2 atlet paralayang yang juga tewas dalam bencana nahas tersebut turut menyita perhatian masyarakat.
Baca Juga : Indonesia Berduka Gempa, Begini Mitologi Gempa di Berbagai Penjuru Dunia
Kedua atlet paralayang asal Sulawesi Utara, Gleen Mononutu (20) dan Petra Mandagi (35) ditemukan Tim Basarnas ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dalam runtuhan bangunan Hotel Roa Roa pada Senin (01/10).
Identitas jenazah diketahui dari dompet, tas dan parasut milik Gleen saat ditemukan di area tangga darurat Hotel Roa Roa.
"Parasut itu diberikan ayahnya," ujar James Sela, paman dari mendiang Gleen seperti yang dikutip dari Tribun Manado.
Baca Juga : Beredar Percakapan Pasha Ungu Saat Kabarkan Kondisinya di Palu, Begini Doa Ibu Pasha!
Seolah firasat kepergiannya, kata-kata terakhir yang diucapkan Gleen beberapa jam sebelum peristiwa nahas menimpanya kepada sang ibunda melalui telepon begitu membekas.
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Source | : | Nova |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR