Nakita.id - Untuk penderita diabetes tipe 2, mungkin akan rutin mengonsumsi obat diabetes.
Obat diabetes ini bertujuan untuk mengontrol gula darah seseorang.
Tahu kah Moms,obat diabetes ini terdiri dari berbagai macam jenis lo.
Tiap jenis obat diabetes juga memiliki indikasi dan kontraindikasi tertentu.
Baca Juga : Cegah Diabetes Hingga Kanker, Ini Khasiat Tak Terduga Larutan Kunyit dan Air
Berbicara mengenai diabetes tipe 2, diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh (pankreas) tidak dapat menghasilkan jumlah insulin yang dibutuhkan, untuk mengubah makanan menjadi energi.
Kadang-kadang juga, tubuh sebenarnya memproduksi lebih banyak insulin daripada yang dibutuhkan oleh seseorang untuk menjaga glukosa darah dalam kisaran normal, namun sel-sel tubuh justru tahan terhadap efek insulin.
Baca Juga : Komplikasi Diabetes Melitus Pada Bayi
Para ilmuwan percaya bahwa diabetes tipe 2 disebabkan oleh banyak faktor, termasuk kekurangan insulin dan resistensi insulin.
Mereka semakin percaya, bahwa kontribusi setiap faktor yang menyebabkan diabetes bervariasi dari orang ke orang.
Untuk menjaga keseimbangan gula darah ini, penting untuk mengonsumi obat khusus.
Baca Juga : Penelitian Terbaru Temukan ASI dan ASIP Memiliki Perbedaan Risiko Diabetes Pada Bayi
Sebelum mengonsumsi obat diabetes, kita baiknya mengetahui nama obat diabetes, bagaimana cara mengonsumsinya, dan kemungkinan efek samping yang ditimbulkan.
Berikut aturannya menurut Joslin Diabetes Center.
1. Biguanida
Terdiri dari metformin (Glucophage), metformin cair (Riomet), dan metformin rilis (Glucophage XR, Fortamet, Glumetza).
Aturan pakai:
Metformin, diminum 2 kali sehari saat sarapan dan makan malam.
Metformin rilis, diminum sekali sehari di pagi hari.
Baca Juga : Masker Putih Telur Bisa Membahayakan Kesehatan Kulit juga Bikin Cantik, Ini Faktanya
Cara kerja:
Mengurangi jumlah glukosa yang dilepaskan dari hati.
Efek samping:
Kembung, diare, sakit perut, kehilangan nafsu makan (biasanya dalam beberapa minggu pertama konsumsi).
2. Sulfonylureas
Terdiri dari Glimepiride (Amaryl), Glyburide (Diabeta, Micronase), Glipizide (Glucotrol, Glucotrol XL) dan Micronized glyburide (Glynase).
Aturan pakai:
Konsumsi saat makan, 1-2 kali sehari.
Cara kerja:
Merangsang pankreas untuk melepaskan lebih banyak insulin, setelah makan.
Efek samping:
Glukosa darah rendah, kadang-kadang ruam kulit, sakit perut.
Baca Juga : Diet Usai Melahirkan, 4 Makanan Ini Ampuh Buat Berat Badan Moms Turun!
3. Meglitinides Repaglinide (Prandin) dan Derivat D-Phenylalanine Nateglinide (Starlix)
Aturan pakai:
Kedua obat ini harus diminum saat makan. Jika tidak makan, maka baiknya jangan konsumsi obatnya.
Cara kerja:
Merangsang pankreas untuk melepaskan lebih banyak insulin setelah makan.
Efek samping:
Dapat menyebabkan glukosa darah rendah.
4. Alpha-glucosidase Inhibitor
Terdiri dari Acarbose (Precose) dan Miglitol (Glyset)
Aturan pakai:
Konsumsi saat suapan pertama makan. Jika tidak makan, maka jangan mengonsumsi obat ini.
Baca Juga : Super Mudah! Ini 5 Cara Mengatasi Rasa Lelah Setelah Proses Persalinan
Cara kerja:
Memperlambat penyerapan karbohidrat ke aliran darah setelah makan.
Efek samping:
Kembung, diare, sakit perut.
5. Pil Kombinasi
Terdiri dari Pioglitazone & metformin) (Actoplus Met), Glyburide & metformin (Glucovance), Glipizide & metformin (Metaglip), Sitagliptin & metformin (Janumet), Saxagliptin & metformin (kombiglyze), Repaglinide & metformin (Prandimet), Pioglitazone & glimepiride (Duetact).
Aturan pakai:
Tanyakan pada dokter untuk aturan tepatnya, biasanya diminum sekali sehari.
Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Miom, Gejala, Penyebab dan Pengobatan!
Cara kerja:
Menggabungkan cara kerja masing-masing pil yang digunakan dalam kombinasi.
Efek samping:
Beberapa pil kombinasi dapat menyebabkan kadar glukosa darah rendah, jika salah satu obat yang terkandung dalam kombinasi memiliki efek ini.
Bagaimana Moms & Dads, sudah semakin paham kan cara mengonsumsi obat diabets. Jangan sampai salah lagi ya.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Joslin.org |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR