Tabloid-Nakita.com – Nutrisi dan stimulus, dua faktor penting untuk tumbuh kembang anak. Sayangnya banyak orangtua yang kerap kali mengabaikan kedua hal tersebut. Berbagai hambatan kerap ditemui orangtua sehingga tidak memberikan dua faktor tersebut secara maksimal. Hal ini yang menjadi sorotan dr.Mira Irnawati, SpA(K) dalam acara Great Moments with Allianz dan Tabloid Nakita di Harris Hotel & Conventions di Surabaya, Sabtu (24/9).
Di awal paparannya dr. Mira menjelaskan cara yang tepat untuk menghitung apakah tumbuh kembang anak sudah normal. Ternyata kondisi ini memang menjadi masalah bagi banyak Mama. Rahmi Ayu, ibu dua orang anak yang menjadi salah satu peserta mengaku selama ini ia hanya melihat anak dari fisiknya saja. “Selama ini saya pikir anak saya yang pertama mengalami keterlambatan tumbuh ternyata memang harus dihitung dengan grafik dan ada faktor lainnya seperti kemampuan motoriknya,” ujarnya.
Mama Rahmi Ayu dan seluruh Mama tentu ingin memberikan yang terbaik. Makanan sehat dan nutrisi yang cukup menjadi salah satu hal yang ingin diberikan. Namun sayangnya banyak Mama yang mengalami hambatan dalam memberikan hal ini. Tidak ada waktu dan repot menjadi masalah yang kerap dialami. Misalnya saat memberikan camilan, Mama cenderung memberi makanan ringan dalam kemasan. Padahal jika dipersiapkan dengan baik, si kecil bisa mendapatkan nutrisi cukup. “Repot itu hanya sementara hanya sampai ia berusia 5 tahun. Ini adalah masa emas bagi anak-anak. Jadi tak masalah untuk repot sesaat misalnya berikan camilan potongan buah,” ujar dr. Mira.
Risiko di balik anak yang kurang nutrisi dan stimulus juga penting untuk Mama perhatikan. Sebab sebanyak 90% otak anak berkembang di usia balita. Jika anak kurang nutrisi dan stimulus, ada banyak hal yang sulit untuk dikembalikan lagi. “Tidak ada namanya obat untuk membuat anak bicara. Jadi salah satu caranya adalah memberikan stimulus agar anak bicara dan berikan nutrisi yang cukup,” ujar konsultan tumbuh kembang anak tersebut. Ia juga memaparkan kebiasaan makan yang buruk seperti jajanan dengan pewarna dan MSG kadang tidak memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Anak yang sehat tentu menjadi bekal untuk anak mencapai mimpinya. Tidak hanya soal nutrisi, Mama tentu ingin memersiapkan yang terbaik untuk pendidikan anak. Dalam kesempatan yang sama, Didin Komara, Head of Marketing Product Allianz Indonesia memaparkan hal yang perlu diperhatikan saat memersiapkan pendidikan bagi anak. “Tidak hanya memersiapkan dana pendidikan untuk anak, orangtua juga perlu menyadari adanya risiko kehidupan yang mungkin menimpa orangtua,” ujarnya.
Dalam paparannya, Didin menunjukkan kalkulator pendidikan yang dapat diakses di investment.allianz.co.id. Situs ini memberikan gambaran kepada orangtua yang hadir betapa besarnya biaya pendidikan yang dibutuhkan. Mama perlu memerhatikan dua faktor terpenting untuk membantu anak mencapai mimpinya yakni dana pendidikan dan kesiapan dana perlindungan. Risiko kesehatan yang bisa menimpa orangtua dapat menghabiskan uang pendidikan yang disiapkan. Allianz dengan produk Asuransi Unit Link memberikan kedua faktor penting tersebut agar Mama berani melangkah memersiapkan masa depan anak.
Tak hanya mendapatkan informasi seputar nutrisi dan kesiapan dana pendidikan bagi anak, seluruh peserta juga disuguhkan dengan hiburan dan acara yang menarik. Mulai dari photo booth, aneka games, doorprize hingga kontes media sosial. Dengan pembawa acara Bayu Oktara, suasana acara dari pagi hingga siang hari berlangsung meriah dan penuh gelak tawa.“Seru acaranya dan dibungkus dengan cara yang menyenangkan. Temanya juga sangat menarik bagi kami para ibu,” ujar Rizky Winahari salah seorang peserta yang hadir bersama anaknya yang berusia 2 tahun.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR