Tabloid-Nakita.com - Setelah launching di Hari Gizi Nasional 2016--dan sukses di Jakarta, juga Surabaya--Wahana Visi Indonesia (WVI) membawa m-Posyandu, sebuah aplikasi yang mendukung program-program posyandu, untuk diperkenalkan di Kalimantan Barat, tepatnya di Pontianak.
Menurut dr. Yosellina, salah satu inisiator m-Posyandu, m-Posyandu ini mudah digunakan oleh siapa pun, tak terkecuali kader posyandu di pelosok daerah Indonesia. “Intinya, selama ada koneksi internet dan hanphone android, m-Posyandu bisa digunakan oleh siapa pun,” jelas Project Manager Pos Pintar WVI ini.
Masih menurut Yosell, sapaan akrabnya, aplikasi ini idenya untuk memudahkan kader posyandu dalam melakukan pendataan, mulai pendataan jumlah ibu hamil, melahirkan, ibu menyusui, bayi, anak, kesehatan ibu dan bayi juga anak, imunisasi, hingga ke pemantauan kesehatan dan tumbuh kembang peserta posyandu “Jadi, dengan aplikasi praktis ini, ibu-ibu kader posyandu kerjanya dipersingkat dan dipermudah. Tidak perlu banyak mengisi buku, pencatatan cukup dilakukan diaplikasi m-Posyandu.”
Selain itu, dengan aplikasi pintar ini, kader posyandu bisa memantau dengan mudah dan tepat, kondisi peserta posyandu, apakah bayi A pertumbuhannya sesuai growchart atau tidak, apakah masuk dalam kategori stunting atau tidak, hingga apakah gambaran klinis ibu hamil A baik atau tidak. “Bahkan, di m-Posyandu ini, kader bisa mendapat panduan informasi apa dan edukasi apa, juga apa yang harus dilakukan kepada peserta posyandu. Gampangnya, si kader harus bicara apa kepada peserta posyandu, kader bisa mengetahuinya dari aplikasi ini.” jelas Yosell.
Lebih jauh lagi, ketua kader posyandu juga bisa mengetahui gambaran kesehatan masyarakat di lingkuangan posyandu itu berada. Data ini tentu sangat berharga bagi bidan, puskeskesmas, RSUD, juga Dinkes setempat. “Karena itu, ke depannya, aplikasi ini ingin kami link-kan dengan pemangku kepentingan. Malah kami ingin aplikasi ini, jika sudah merata, diambil alih dan dikelola oleh pemerintah.”
Nah, supaya semua kader posyandu bisa mempergunakan aplikasi ini, menurut Yosell, sekarang ini dirinya bersama WVI sedang melakukan sosialisasi mengenai hal ini. “Di Jakarta dan Surabaya sudah, hasilnya pun memuaskan. Sekarang ini kami coba di Kalbar, Pontianak, hingga wilayah Sambas dan sekitarnya.” Selama sosialisasi ini, papar Yosell lebih lanjut, seperti di Posyandu Kemala, Kelurahan Sungai Beliung, Pontianak Barat, Kalimantan Barat, dirinya dan tim selalu meminta pendapat dan masukan mengenai aplikasi m-Posyandu kepada para kader dan pemangku kepentingan. Jika ada yang harus diubah, maka kontennya akan diubah.
Masih menurut Yosell, materi konten dan bentuk aplikasi m-Posyandu ini merupakan hasil riset divisinya di WVI, juga menggunakan tools dari lembaga terpercaya dunia, seperti WHO.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR